Cerita Sex Kusodok Memek Teman Lamaku Sempit

Cerita Sex ini berjudul “Kusodok Memek Teman Lamaku Sempit” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2020.

Ceritasexindo – Namaku Putra Umurku sekaarang 20 tahun aku sedang nganggur dirumah karena menunggu laporan ku diterima oleh perusahaan

Suatu hari aku ke Bogor. Aku pergi ketempat teman lamaku bernama Gita yang seangkatanku tapi dia lebih tua 2 tahun dariku aku daridulu ingin sekali merasakan nikmat tubuhnya karena Dia selalu membuatku sange dan membayangkan dia kalau sedang onani. Pada hari inilah waktu yang tepat untuk menuntaskan pikrikanku selama ini

Aku sudah 1 minggu nginap divillanya, aku selalu memperhatikan dia kalau sedang mandi, ganti baju sampai dia sedang tidur aku sering sekali onani dan mengeluarkan spermaku dibh dan cdnya tapi dia diam saja. lalu aku memberanikan diri untuk onani saat dia sedang tidur lalu aku kocok kontolku akhirnya aku semprotkan maniku dibongkahan pantatnya

Setelah 2 hari dari kejadian itu dia tidak memberikan respon apapun, Waktu itu aku sedang bersantai dikamarku sambil menyalakan VCD Bokep. aku pun menontonnya. Sebelum habis satu film, tiba-tiba terdengar pintu depan dibuka. Aku pun tergopoh-gopoh mematikan televisi dan menaruh pembungkus VCD di bawah karpet.

“Hey Kamu lagi ngapain put?” Gita masuk tanpa mengetuk

“Kamu sedang nonton yah? Emang nonton apasih aku juga pengen nonton” katanya lagi

“Eeh..nggak kok.. Udah siap nonton kok baru aja”ngelesku

“Jangann bohong, kayanya kamu baru aja buka VCDnya kok udah siap?” tanyanya binggung

Dia berjalan masuk kedalam kamarku dan mengunci pintunya, lalu mengambil remote dan dinyalakan VCDnya. Dia terpelongoh melihat adengan jepang sedang doggy style
aku hanya terdiam melihanya, darahku berdesir kencang. lalu aku beranikan untuk menanyakan kepadanya

“Git? Kamu kok diam saja? Kamu suka sama Film ini yah?”tanyaku

“Sudahh kamu temanin aku saja disini, kita nonton bareng”jawabnya tanpa espresi wajah

aku diam dan mengikuti perintahnya, terus aku duduk disampingnya dengan posisi gita sedang membaringkan tubuhnya telentang, setelah 5menitan aku menonton aku terbelalak melihat gita tanganya mulai masuk kedalam bajunya dan meremas remas kedua toketnya dan mendesis pelan2 membuat kontolku naik

“Aah..Sshh..Mmmhh Asshh”desah pelan gita

“Gita?? Kamu Horny yah?” tanyaku pelan

“Eehm..Sshh iya..h”

“Mau aku bantuin nggak? Biar kamu tambah puas?” tawarku memandang wajah cantiknya yang sedang horny

“Mmmh..Sshh..” dia hanya menganggungkan kepalanya sambil menggigit bibirnya sambil memandangiku

Kusingkapkan bajunya dan branya kulihat toketnya yang lumayan besar yang sekiranya berukuran 35B dihiasi puting yang berwarna merah kecoklatan, kulumat puting yang mengairahkan itu dan ku remas toketnya yang sebelah lagi.
Gitta meremas rambutku dan menekan kepalaku membenam dikedua toketnya kujilati lingkaran putingnya dan sesekali kugigit manja putingnya yang membuat dia mendesis.

“Aahh..Putraa, Eennnakkk Terussinn lagi yah”desah gita

Kuremas-Remas kencang toketnya yang sintal itu dan terus kuhisap putingnya gita hanya mengeliat keenakan. aku meminta untuk celana dan cdnya dibuka

“Gita? Celannya dibuka aja yah? Aku bakalan buat kamu Terbang kelangit ke-7” tanyaku gita hanya menganggungkan kepalnya pertanda mengiyakan permintaaanku

Kusingkapkan Celana Trainignya , kulihat memeknya yang tembem dibalut dengan CD brenda berwarna merah muda yang membuatku semakin horny. kubuka lebar pahanya dan kulihat gundukan memeknya yang ternayta sudah basah karena toketnya kuhisap dan kuremas. kugesek-gesek halus dengan telunjukku agar memeknya semakin basah

“Ehh.. Uuuhh Ssshht..,” tangan Gita meremas Kasur dan pinggulnya menggeletar ketika bibir kemaluannya kucium.
Sesekali lidahku berpindah ke perutnya dan mengemut perlahan.

“Ooohh.. aduuhh..,” Gita mengangkat punggungnya ketika lidahku menyelinap di antara belahan kemaluannya yang masih begitu rapat.

Lidahku bergerak dari atas ke bawah dan bibir kemaluannya mulai membuka. Sesekali lidahku akan membelai itilnya dan tubuh gita akan terlonjak dan nafasnya seakan tersedak. Tanganku naik ke dadanya dan meremas kedua bukit dadanya. Putingnya sedikit membesar dan mengeras.

Ketika aku berhenti menjilat dan mengulum, Gita tergeletak terengah-engah, matanya terpejam. Tergesa aku membuka semua pakaianku, dan kemaluanku yang tegak teracung ke langit-langit, kubelai-belaikan di pipi.’

“Mmmhh.. mmhh.. oohhmm..,” ketika Gita membuka bibirnya, kujejalkan kepala kemaluanku.
disedotnya kontolku dan dihisapnya semua batangku sampai membautku mengeli sendiri karena enak sekalii sedotan dan hisapan mulut Gita membuatku sampai taksadar diri

Segera saja kemaluanku basah dan mengkilap. Tak tahan lagi, aku pun naik ke atas tubuh Rina dan bibirku melumat bibirnya.

Dengan tangan, kugesek-gesekkan kepala kemaluanku ke celah di selangkangan Gita, dan sebentar kemudian kurasakan tangan Rina menekan pantatku dari belakang.

“Ohhmm, mam.. msuk.. hh.. msukin.. Omm.. hh.. ehekmm..”desah gita

Perlahan kemaluanku mulai menempel di bibir liang kemaluannya, dan gita semakin mendesah-desah. Segera saja kepala kemaluanku kutekan, tetapi gagal saja karena tertahan sesuatu yang kenyal. Aku pun berpikir, apakah lubang sekecil ini akan dapat menampung kemaluanku yang besar ini. Terus terang saja, ukuran kemaluanku adalah panjang 15 cm, lebarnya 4,5 cm.

Tetapi dengan dorongan nafsu yang besar, aku pun berusaha. Akhirnya usahaku pun berhasil. Dengan satu sentakan, tembuslah halangan itu. Rina memekik kecil, dahinya mengernyit menahan sakit. Kuku-kuku tangannya mencengkeram kulit punggungku. Aku menekan lagi, dan terasa ujung kemaluanku membentur dasar padahal baru 3/4 kemaluanku yang masuk. Lalu aku diam tidak bergerak, membiarkan otot-otot kemaluan Rina terbiasa dengan benda yang ada di dalamnya.

Sebentar kemudian kernyit di dahi gita menghilang, dan aku pun mulai menarik dan menekankan pinggulku. Gita mengernyit lagi, tapi lama kelamaan mulutnya menceracau.

“Aduhh.. sshh.. iya.. terusshh.. mmhh.. aduhh.. enak.. Puttt Eennakkk.” rancau gita

Aku merangkulkan kedua lenganku ke punggung Gita, lalu membalikkan kedua tubuh kami hingga Gita sekarang duduk di atas pinggulku. Nampak 3/4 kemaluanku menancap di kemaluannya. Tanpa perlu diajarkan, Gita segera menggerakkan pinggulnya, sementara jari-jariku berganti-ganti meremas dan menggosok dada, kelentit dan pinggulnya, dan kami pun berlomba mencapai puncak.

Lewat beberapa waktu, gerakan pinggul Rina makin menggila dan ia pun membungkukkan tubuhnya dan bibir kami berlumatan. Tangannya menjambak rambutku, dan akhirnya pinggulnya menyentak berhenti. Terasa cairan hangat membalur seluruh batang kemaluanku.

Setelah tubuh gita melemas, aku mendorong ia telentang. Dan sambil menindihnya, aku mengejar puncakku sendiri. Ketika aku mencapai klimaks, Spermaku kusemportkan di rahim memeknya agar dia merasakan hangatnya kentotan aku

Sekian lama kami diam terengah-engah, dan tubuh kami yang basah kuyup dengan keringat masih saling bergerak bergesekan, merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme.

“Aduh, Puttra.. Akuu lemes bangett. Tapi enak banget.” desahnya

Aku hanya tersenyum sambil membelai rambutnya yang halus. Satu tanganku lagi ada di pinggulnya dan meremas-remas. Kupikir tubuhku yang lelah sudah terpuaskan, tapi segera kurasakan kemaluanku yang telah melemas bangkit kembali dijepit liang vagina Rina yang masih amat kencang.

Aku terus bersetubuh dengan gita sekapanpun aku mau gita siap melayani karena gita pun ingin merasakan dikentot setiap hari, memek sempitnya membuat kontolku gatel untuk menyodok kuat memek enaknya itu

Gita hanya menikmati sensasi kenikmatan yang tiada duanya saat kontol besarku mennerjang memek becek dan enak itu terkadang ketika aku lagi tidak semangat untuk ngentot kusuruh Gita untuk menghisap kontolku. Hisapan mulutnya tak kalah enak dari memeknya dia pandai sekali soal mengulum kontol