Cerita Sex Ku Perkosa Tetangga Yang Nafsu Besar

Cerita Sex Cerita Sex ini berjudul “Ku Perkosa Tetangga Yang Nafsu Besar” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2020.

Ceritasexindo – Aku adalah seorang Dosen yang berkerja disebuah Fakultas Ekonomi, aku mempunyai seorang istriku yang berkerja sebagai SPG Rokok Marl*oro. Kami Belum mempuyai anak sudah hampir 2 tahun menikah

Aku mempuyai tentangga sih Suami berkerja sebagai Karyawan di Sebuah Perusahan Baja, Dan sih istri bekerja sebagai ibu Rumah tangga

Kuperhatikan setiap hari Istri tetanggaku selalu mengenakan baju ketat dan tipis, dan hotpant yang pendek sampai ke setegah pahanya saja. dan jelas tercetak belahan memeknya yang tembem yang selalu membuat aku horny ingin menjilatnya

Istri Tetanggaku bernama Riska.
Disamping sebagai seorang wiraswasta, tetanggaku ini aktif di sebuah SAP yang mengikuti sebuah olaraga “Senam Aerobik Pagi” yang diikuti beberapa Ibu Ibu yang Berumur sekitaran 28 sampai 35an masih kelihatan sexy dan menggoda sekali yang mengikuti olaraga tersebut. tak jarang mereka hanya mengunakan Pakaian luar saja, tidak memakai dalaman “CD dan BH”

Pada suatu hari istriku mengatakan kalau air tetangga kami sedang rusak dan ia sedang mencuci baju dan memasak, karena air kran mereka rusak jadi perkerjaan mereka tertunda. malah sebentar lagi suami dana anak anak mereka akan pulang untuk makan siang

Langsung pikiran nakalku menguasai otakku, seperti mendapatkan rezeki nomplok

“Iyah ma, Besok pagi aku bantuin” kataku pada istriku.

Keesokan harinya aku menuju kerumah tetanggaku untuk memperbaiki Krannya, kupersiapkan alat alatnya. Lalu aku teringat aku mempuyai “Kamera Sangat kecil dikhususkan untuk mengintai dan mengintip. Takbuang waktu langsung kuketuk pintunya

“Tok..Tok…Tokk Permisi” Kataku
“Iyahh, silakan masuk mas” Dengan senyuman manis

Aku memeriksa Disetiap celah pipa dan kramnya, ternyata Dibagian pipa yang dalam bocor lumayan besar jadi butuh waktu untuk memperbaikinya, Setelah itu kupasangkan “Kamera Kecilku disudut kamarmandi dan Ruang kamar Tidurnya. yang terkoneksi ke handphone-ku

Kulihat ia sedang mengambil Handuk dan segera mandi, setelah 10 menitan langsung ku aktifkan kameraku. Dan badanku panas dingin melihat Kemolekan Tubuh Riska karena dia senang melakukan Marsturbasi dengan jarinya, Usia Riska yang sudah berumur kurang lebih 35tahunan, tetapi Payudaranya masih montoknya sangat kencang dan padat

Aku berjalan kekamar Istri tetanggaku dan menemukan BH dan CD yang akan dikenakan oleh Ia, Langsung saja aku melakukan ritual “Mengocok Penisku” Sembari menciumi Celana dalamnya. sekitar 10menitan Rasanya kontolku ingin menyemburkan Cairan kentalnya, “Crott Crott Crott kukeluarkan Maniku diBH
Aku mendengar Ada suara bunti “Krekk” suara pintu terbuka aku terbangun kumembenahi pakaianku dan keluar dari kamar Riska. Aku duduk ruang tamu berpura pura baca koran

Aku memperhatikan Riska yang hanya terlilit handuk, dan terpancarlah Bodynya yang bukan main sexy sekali. setelah riska masuk kedalam kamarnya, aku pergi kebelakang ingin buang air kecil dan sekalian melihat plaster yang kubuat untuk menutup lubang pipa kram yang bocor. Tak sengaja aku lewat Kamar Riska yang pintunya sedikit tidak menutup rapat dan Aku melihat Riska sedang mengambil sesuatu dari dalam lemartinya Dan ternyata itu adalah “Dildo” Alat Bantu Sex yang berbentuk penis yang berwarna Hitam Panjang dan Besar

Riska mulai mengosok-gosokan dibagian bibir memeknya dengan tangan kanannya lalu tangan kirinya yang sedang bermain-main dengan payudaranya. sedikit rintihan desahan yang keluar dari mulut riska “Ehmmm Shtt” sambil mengigit bibirnya
Dan kontolku sudah mengacung tegak sekali seakan akan mendapat sinyal yang sangat kuat ^^hehehe. Aku pelan pelan mengendap dan masuk kedalam kamarnya tanpa sepengetahuannya
Kupeluk Riska dan mulai meremas remas payudaranya yang kenyall, dan kontolku yang lengket tepat dibelahan pantatnya yang membuat terasa hangat

“Ahkkk! Apa yang Kamu lakukkan disinii??” Terikanya dengan lantang
“Aku hanya ingin menikmati tubuh kamu yang molek ini” Diam dan nikmatilah
“Jangan kurang ajar kamu!, aku ini sudah punya Suami”

Aku mulai menciumi Lehernya dan dadanya lalu kulumat bibirnya dengan sigap sambil meremas remas payudaranya indah tersebut yang kiri dan kanan secara bergantian.

“Aaakhhh Kamu ngapainn???! Jangann sentuh tubuhkuu!!”

Aku tak memperdulikan ucapannya dan terus menjamah dan merasakan setiap lekuk tubuhnya yang membuat batangku sangat mengacung karena semakin tubuh Riska memberontak, Akan membuat Batang Kontolku yang sudah sangat tegang semakin tergesek-gesek oleh belahan pantatnya yang bulat dan hangat itu.
Terkadang sesekali kepala kontoku hampir masuk ke lubang memeknya yang sudah becekk

akhirnya bibirku menujubuah dadanya . Buah dada sekal dan montok itu aku hisap dan gigit-gigit gemas penuh nafsu, kemudian aku kebagian puting susunya yang sudah mulai tegak menantang. Kupilin-pilin dengan bibir dan lidahku..

“Achhkkkk Aaaahhh… ssstt…hhhssstttt…” Erangan halus dan desis nikmat keluar dari mulutnya tanpa disadarinya

Badan dan tubuhnya sangat menikmati rangsangan yang kuberikan tetapi pikirannya melarang untuk merespon, sehingga reaksi yang diberikan menjadi tidak konstan, terkadang melenguh menikmati dan terkadang lagi diam mematung tidak memberikan respon atas rangsangan yang kuberikan padanya. Tapi aku terus memberikan rangsangan-rangsangan kenikmatan padanya dengan terus memilin dan meremas buah dadanya yang indah.

Usahaku memberikan hasil. Dia menjadi lebih sering mendesah dan melenguh menahan nikmat yang dirasakan, walaupun dengan malu-malu sambil tetap berusaha menjaga harga dirinya agar tidak jatuh dihadapanku.

“Ouh… oohh…ouh…sshhtt Ahkkk.” Erangan nikmatnya menjadi lebih sering kudengar.

Bibir dan lidahku, lalu naik keatas kebagian selangkangannya yang menjanjikan berjuta-juta kenikmatan. Memek itu begitu indah dikelilingi oleh rimbunnya jembut hitam nan halus. Kujilati jembut indah itu. Dia mengerang keras….

”Aaahh….ohhh”

Badannya mulai bergetar seperti dialiri listrik,“Aahhh…ouh….ouh…” erangannya semakin keras menandakan bahwa harga dirinya semakin kalah oleh rasa nikmat yang kuberikan

Kusibakkan bibir vagina yang menutupi liang vagina indahnya, terlihatlah lorong sempit memerah yang basah berlendir. Lidahku terjulur untuk mengkait-kait lorong itu. Badannya semakin bergetar dan erangannya sudah berganti menjadi jeritan-jeritan tertahan.

“Aahh….Aahhh….Ouhh…nikmat…ouh….” mulutnya mulai meracau.

telunjukku tangan kananku, kugunakan untuk menekan dan memutar-mutar klentitnya yang semakin menonjol keras. Gerakannya sudah semakin menggila dan tangannya sudah tak malu-malu lagi mengusap dan menekan-nekan kepalaku agar lebih dalam memasukkkan lidahku kedalam liang vaginanya kurasakan semakin berkedut.

“Aahh…aahhh… ouh…. Mass….ouh…..terusssss…ouh…” jeritannya semakin keras, pantatnya semakin maju menekan wajahku…

Akhirnya dengan tak sabar kedua kakinya dia naikkan keatas pundakku dan menjepit leherku dengan keras sambil melonjak-lonjak tak karuan dan menjerit-jerit menjemput nikmat yang bertubi-tubi datang padanya hingga akhirnya ia menjerit panjang

“Aaaaaaahhhhh…………….” Badannya melenting, pantatnya terangkat dan tangannya mencengkram kaku di kepalaku serta kakinya semakin keras menjepitku seperti tang raksasa .

Lalu beberapa detik kemudian pantatnya berkedut-kedut dan liang vaginanya berkontraksi sangat hebat dan melamuri lidahku dengan cairan kenikmatan.

Aku berdiri dipinggir kasur, kuperhatikan bahwa matanya terbuka dengan pandangan yang menggambarkan orang yang baru saja mendapatkan kenikmatan orgasme.

“Bagaimana Ris ? Enak khan..?” tanyaku menggodanya

Dia hanya diam dan membuang muka, tapi dari wajahnya, kutahu dia tidak menampik dengan apa yang kuucapkan padanya. Dia hanya membuang muka…. malu….

Rupanya kata-kataku mempengaruhi pendiriannya sehingga akhirnya dia membalas ciumanku dengan sangat ganas dan bernafsu ditambah lagi bahwa dirinya memang sudah terbakar nafsu berahi setelah sekian lama aku berikan rangsangan-rangsangan yang mengantarnya mencapai orgasme yang sangat hebat.

Ciumannya padaku semakin panas dan menggairahkan, bahkan tangannya sudah berani meremas dan mengocok penisku yang sudah sangat tegang. Akhirnya badannku kuputar 180 derajat sehingga kepalaku yang berada di atas menghadap vaginanya dan wajahnya yang berada di bawah menghadap penisku.

Kurengkuh pantatnya yang montok lalu kembali lidah dan bibirku mempermainkan vaginanya sekali lagi dengan cara yang berbeda. Kembali dia melenguh..

“Ouh….ouh…..Aku nggak tahan…aku nggak tahan…Ouhhh” erangnya.

Tak kupedulikan erangannya, aku terus menjilati dan menghisap vaginanya dan terkadang aku tusukkan lidahku kedalam liang vaginanya yang beraroma khas. Gerakan pantatnya semakin menjadi. Dan tiba-tiba aku merasa bibirnya mulai melumat penisku dengan penuh nafsu.

Aku…melayang…dengan apa yang dia lakukan sehingga bibir dan lidahku diam bekerja…. Jilatan dan hisapan pada penisku semakin bervariasi

“Ouhh….” Akupun melenguh nikmat..

Aku takut. Bahwa pertahannanku akan bobol, maka aku konsentrasikan mengoral kembali vaginanya dengan ganas dan cepat. Dia menjerit…

“Aaah…mass…aku enggak tahan……aku gakk tahan.. masukkan…. Sekarang auh…”

Tak kupedulikan permintaannya, aku semakin bersemangat mengoral vagina indah ini. Tiba-tiba badannya menghentak menggulingkan tubuhku kemudian dia bangun , memutarkan badannya , kemudian dalam posisi menungging dia mengarahkan penisku yang sedang berdiri tegak ke arah liang vaginanya yang sudah sangat basah, lalu menekan pantatnya ke bawah dan…

Blessshh….Penisku mulai memasuki liang vaginanya perlahan-lahan. Mataku nanar berkunang-kunang merasakan kenikmatan yang sukar ‘tuk dibayangkan. Perlahan-lahan pantatnya mulai turun naik, sementara kedua tangannya merengkuh pundakku dari belakang sambil bibirnya dengan penuh nafsu menciumi dan menghisap bibirku.

Gerakan pantatnya semakin cepat, kepala sudah mulai terdongak sambil mengeluarkan nafas mendengus seperti orang orang yang sedang ‘pushup’

“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Mataku terbeliak-beliak menahan nikmat yang tak terperi

Gerakannya semakin cepat, kedua kakinya mulai kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu

“ Ouh…hekss….heks…heks…”

Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang

“Aaaaaahhhhkkkks……….”

Badannya kembali melenting terdiam kaku, mulutnya menggigit pundakku dan kedua tangannya menarik pundakku dengan sangat keras dan kaku, dan beberapa detik kemudian keluar helaan nafas panjang darinya seperti melepas sesuatu yang sangat nikmat…

”Ouhhhhhh…”

Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.

“ohh….” Keluhku.

Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya ambruk menindih tubuhku

Cukup lama dia menikmati sensasi orgasme sambil telungkup lemas diatas tubuhku. Kemudian mata terbuka menatapku sambil berkata

“Sudah sangat lama ..aku tak merasakan sensasi orgasme yang demikian nikmat…makasih mas ! “ katanya sambil mengecup bibirku. Sudah hilang rasa malu dan marahnya padaku.

Aku hanya tersenyum manis padanya sambil membalas kecupannya dengan menghisap bibirnya dalam-dalam.

“Ouhhh…ouhh…”

Akibat gerakanku ini, membangkitkan kembali gairahnya yang baru saja mendapatkan orgasme dan gesekan-gesekan ini memberikan kenikmatan-kenikmatan padanya sehingga akhirnya pantatnya kembali bergerak maju mundur dan keatas kebawah meraih kenikmatan yang lebih.

Dia kembali memompakan tubuhnya diatas tubuhku, dan gerakannya makin lama semakin cepat dan kembali erangan nikmat nya yang khas keluar dari mulutnya

“Ehh..euh…hekks…hekss…euh…” dengusan itu terus menerus keluar seiring dengan hempasan pantatnya menekan selangkanganku sehingga penisku seperti dikocok-kocok, dipelintir dan dihisap-hisap dengan sangat nikmat. Dan kembali mataku terbeliak-beliak menahan nikmat.

Gerakannya semakin cepat, dan tak lama kemudian kembali kedua kakinya kejang-kejang lurus dan erangannya semakin memburu

“ Ouh…hekss….heks…heks…”

Dan akhirnya…dia kembali menjerit panjang

“Aaaaaahhhhkkkks……….”

”Ouhhhhhh…”

Pantatnya berkedut-kedut, dan terjadi konstraksi yang sangat hebat di dalam vaginanya yang kurasakan sangat mencengkram kuat-kuat seluruh batang penisku dan diakhiri dengan kedutan-kedutan dinding vagina yang memijit penisku membuatku diriku melenguh kembali menerima sensasi yang sangat nikmat dari vagina istri tetanggaku ini.

“ohh….” Keluhku.

Kedutan pantatnya makin lama makin melemah dan akhirnya tubuhnya kembali ambruk menindih tubuhku untuk kesekian kalinya.

Pencapaian orgasme yang ia dapatkan di atas tubuhku, terus dilakukannya berulang-ulang, hingga akhirnya untuk yang kesekian kalinya dia benar-benar ambruk diatas tubuhku dan tidak bisa bergerak lagi karena kehabisan tenaga.

Dia menggelosorkan tubuhnya disamping tubuhku, sambil berbaring miring saling berhadapan dan berpelukan. Dia berkata padaku dengan tersengal-sengal kehabisan napas

“Maass aku capek sekali, Tapi aku belum puass! Karena belum disemprot sama mani kamu.” katanya sambil meraih penisku yang masih tegang menantang.

Luar biasa besar nafsu sex yang dimiliki Riska Apakah karena dia memang jarang mendapatkan nafkah batin dari suaminya yang jarang pulang, atau seperti dugaanku bahwa dia memiliki nafsu yang sangat besar karena buktinya dia sering membeli jamu-jamu kuat pada istriku.

Nafsunya bangkit kembali walaupun dengan tenaga yang masih lemah, tangannya meraih penisku dan diarahkan kedepan liang vaginanya, pahanya terbuka lebar memberi jalan pada penisku untuk segera menelusuri liang nikmat vaginanya. Ku dorong pantatku begitu kepala penisku tepat berada di liang vaginanya . Dan

Blessh…., penisku kembali menjelajahi liang sempit yang sudah sangat basah milik istri tetanggaku ini dan “ouhh…” lenguh kami berbarengan menahan nikmat.

Pantatku mulai mengayuhkan penisku agar lancar keluar masuk menggesek-gesek dinding vagina yang selalu memberikan sensasi nikmat. Gerakanku makin lama makin cepat dan berirama.

Pinggulnya mulai bergerak membalas setiap gerakannku, sehingga lenguhanku dan erangan nikmat dari terdengar saling bersahutan

“Ouh…ohhh…enak…banget…ohhhh…” dengusku..

“Auh…auh…makasih Maass….ouh….nikmat…oh…” erangnya

Gerakanku makin lama makin cepat dan keras tak beraturan sehingga terdengar suara yang cukup keras dari beradunya dua selangkangan

Plok…plok…plok…

Demikian pula dengan gerakan pinggulnya semakin keras menyambut setiap gerakan pantatku., sehingga bunyi beradunya selangkangan semakin keras

Plok…plok…plok…

Dan akhirnya mulutku mulai meracau..

”Ouh…Bu…Aku …mau … keluar, aku mau… keluar ouh…”

Dan dia juga meracau sambil menarik-narik tubuhku dengan keras

“ Ayo.. mass… bareng… bareng…”

Dan akhirnya secara bersamaan kami menjerit bersahutan melepas nikmat mencapai orgasme. Badanku dan badannya melenting dan menjerit

“Aaaaahhhh….”

Dan …cret…cret…cret sperma kentalku terpancar beberapa kali membasahi seluruh rongga vagina istri tetanggaku ini dan dibalas dengan kontraksi dan kedutan-kedutan yang hebat didalam liang vaginanya yang menandakan kami mendapat puncak orgasme yang tak terlukiskan nikmatnya.

Lalu badanku ambruk jatuh menimpa tubuhnya dan kugelosorkan kesamping tubuhnya agar tidak membebaninya. Kami berbaring sambil berpelukan dan merasakan sisa-sisa kenikmatan orgasme dengan mata terpejam dan nafas tersengal-sengal seperti habis berlari dikejar harimau.

Tak lama kemudian , matanya terbuka dan memandangku dengan tatapan penuh kepuasan serta berkata dengan suara yang lemah

“Baru kali ini aku dapat merasakan berkali-kali orgasme yang luar biasa nikmatnya dalam satu kali persetubuhan..huhh… benar-benar melelahkan namun sangat memuaskan dan tak mungkin terlupakan…” Katanya sambil mencium mesra bibirku.

Kuperhatikan jam dinding sudah menunjukkan jam 2.30 malam, sudah larut. Aku harus segera pulang. Maka aku berdiri dan mengenakan pakaianku dan bertanya padanya “Apakah kita bisa mengulanginya lain waktu ?”
” bisa mass asalkan tidak tau istri kamu”