Terangsang Tante

Cerita Hot Dewasa Terangsang Tante Melihat Tubuh Mulus Tanteku. “Brak.. ” suara gelas pecah menghantam pintu, cukup membuat saya kaget, dan om hamba dengan marah-marah berjalan keluar kamar. Dari dalam kamar terdengar tante saya berteriak, “Nggak usah pulang sekalian, cepet ceraikan aku. ” Dalam hatiku berkata, “Wah ribut lagi. ” Om Pram langsung berjalan tampak rumah, menstarter mobil Timornya dan pergi entah ke mana.

Cerita Hot Dewasa Terangsang Tante Pelan-pelan kubuka pintu kamarnya. Dan kulihat dia menangis menunduk di depan meja rias. Aku berinisiatif masuk pelan-pelan sambil menghindari pecahan kaca yang tadi sempat dilemparkan oleh Tante Sis. Kuhampiri dia & dengan pelan. Tiba-tiba Tante Sis berkata, “To, Om kamu kayaknya udah nggak sayang lagi sama Tante. Sekarang dia pergi bersama teman-temannya di Stardust di Jakarta, ninggalin Tante sendirian di rumah, apa Tante udah nggak cakep lagi. ”

Cerita Hot Dewasa Terangsang Tante Ketika Tante Sis berkata demikian dia berbalik menatapku. Aku setengah kaget, ketika mataku tidak sengaja menatap buah dadanya (kira-kira berukuran 34). Di situ terlihat puting susunya yang tercetak dari daster yang dikenakannya. Saya lumayan nanap juga menyaksikan tubuh tanteku itu. Aku terdiam sebentar dan aku ingat tadinya Tante Sis menanyakan sesuatu, aku sinambung mendekatinya (dengan harapan dapat melihat payudaranya lebih dekat lagi).

“Tante masih cantik kok, serta Om kan pergi sama temannya. Jadi nggak usah khawatir Tan! ”
“Iya tapi temennya itu brengsek semua, mereka pasti mabuk-mabukan lagi dan main perempuan di sana. ”

Cerita Hot Dewasa Terangsang Tante Saya jadi bingung menjawabnya. Secara refleks kupegang tangannya & berkata, “Tenang aja Tan, Om nggak bakal macem-macem kok. ” (tapi pikiranku sudah mulai macam-macam).

“Tapi Tante denger dia punya pacar dalam Jakarta, malahan Tante kemarin pergoki dia telponan ama cewek, kalo nggak salah namanya Sella. ” “Masak Om tega sih ninggalin Tante demi cewek yang baru kenal, mungkin itu temennya kali Tan, serta lagian Tante masih tetap cantik kok. ”

Cerita Hot Dewasa Terangsang Tante Tanpa Tante Sis sadari tangan kananku sudah di atas paha Tante Sis karena tangan kiriku masih memegang tangannya. Perlahan-lahan pahanya kuusap secara halus, hal ini kulakukan sebab aku berkesimpulan bahwa tanteku sudah lama tidak disentuh secara lembut oleh lelaki.

Tiba-tiba tanganku yang memiliki pahanya ditepis oleh Tante Sis, dan berdiri daripada duduknya, “To, saya tantemu saya harap kamu jangan kurang ajar tentu Tante, sekarang Tante harap kamu menongol dari lubang tante saat ini juga! ” Dengan nada marah Tante Sis mengusirku.

Cerita Hot Dewasa Terangsang Tante Cukup terpesona juga saya mendengar tersebut, dan dengan perasaan malu aku berdiri dan meminta maaf, kepada Tante Sis karena kekurangajaranku. Aku berjalan pelan untuk keluar dari kamar tanteku. Sambil bertindak aku berpikir, aku benar-benar terangsang & tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Sejak aku putus dengan pacarku, terus terang kebutuhan biologisku kusalurkan lewat tanganku.

Setelah sampai pada depan gerbang aku menoleh kepada Tante Sis lagi. Dia hanya berdiri menatapku, dengan nafas tersenggal-senggal (mungkin marah bercampur sedih menjadi satu). Aku membalikkan badan lagi serta di pikiranku aku harus mendapatkannya malam ini juga. Dengan masa bodoh aku menutup gapura kamar daripada dalam dan menguncinya, lalu langsung mengenyal menatap tanteku. Tante Sis cukup kaget melihat apa yang saya perbuat. Otakku sudah dipenuhi oleh nafsu binatang.
“Mau apa kamu To? ” tanyanya secara gugup menyatu kaget.

Cerita Hot Dewasa Terangsang Tante “Tante mungkin waktu ini Om sedang bersenang-senang rapi pacar barunya, lebih baik kita pula bersenang-senang di sini, aku akan memuaskan Tante”. Dengan vitalitas kutarik tubuh tanteku ke ranjang, dia meronta-ronta, tetapi karena postur tubuhku lebih besar (tinggiku 182 cm dan beratku 75 kg, sedangkan Tante Sis memiliki tinggi jasad sekitar 165 cm & berat kurang lebih 50 kg) aku bisa mendorongnya di ranjang, kemudian menindihnya.

“Lepasin Tante, Gito, ” suara keluar dari mulutnya tapi saya telah tidak peduli beserta rontaannya. Dasternya kusingkap ke kepada. Ternyata Tante Sis tidak mengenakan celana dalam sehingga terpampang gundukan bukit kemaluannya yang menggiurkan, serta dengan kasar kutarik dasternya bagian atas hingga payudaranya terpampang di depanku. Secara bernafsu aku tepat menghisap putingnya, tubuh tanteku masih geletas, dengan bukan sabar aku langsung merobek dasternya dan dengan pretensi kujilati seluruh tubuhnya terutama payudaranya, pas harum uci-uci tanteku.

Akibat rontaannya saya mengalami kesulitan untuk membuka pakaianku, akan tetapi pelan-pelan aku siap menggagas baju & celanaku. Sambil membuka baju serta celanaku itu, secara bergantian tanganku mengusap pongsu kemaluannya yang menurutku mulai dari basah (mungkin Tante Sis sudah biasa start terangsang walaupun sedang berkurang tetapi frekuensinya agak menurun sedikit).

Cerita Hot Dewasa Terangsang Tante Beserta tidak damai aku langsung berusaha membenamkan kejantananku di liang kewanitaannya. “To, tidak To, saya Tantemu tolong lepasin To, ampun, Tante minta ampun”. Aku sudah bukan hirau lagi rengekannya. Tatkala lubang senggamanya kurasa telah pas dengan dibantu cairan yang keluar daripada tahang kewanitaannya aku sinambung menghujamkan senjataku.

“Auuhhh, sakit To, aduh.. Tante mensyaratkan ampun… sokong To tanpa.. lepasin Tante To.. ” Begitu mendengar rintihannya, aku jadi kasihan, tetapi senjataku sudah biasa di dalam, “Maaf Tante, saya sudah tidak tahan dan punyaku sudah masuk ke pada, saya hendak berusaha membuat Tante menikmatinya, tolong Tante sekali itu saja, biarkan saya menyelesaikannya, ” bisikku ke telinganya. Tante Sis hanya diam saja. & tidak berkata apa-apa.

Cerita Hot Dewasa Terangsang Tante Dengan pelan dan pasti saya mulai memompa kemaluanku naik turun, & Tante Sis sudah tidak meronta lagi. Dia cuma diam pasrah dan kulihat air matanya berlinang tampak. Kucium keningnya dan bibirnya, sambil membisikkan, “Tante, Tante masih mempesona dan uniform mengairahkan mengapa, saya sayang Tante, bila Om telah tidak cinta lagi, biar Gito yang menyayangi Tante. ” Tante Sis seharga diam saja, dan kurasakan pinggulnya pun ikut bergoyang seirama beserta goyanganku.

Kira-kira 10 menit aku merasakan liang kewanitaan tanteku semakin basah serta kakinya menyilang di bagi pinggulku dan menekan kuat-kuat (mungkin dia sudah orgasme), dan bukan lama kemudian akupun mengeluarkan spermaku dalam terowongan senggamanya. Setelah pemerkosaan itu kami hanya hambar aja. Tidak berkata segala sesuatu, hanya kosong. Aku sendiri kudu ngapain. Tanteku kembali menitikkan air matanya. Serta aku pamit kepadanya, untuk menongol kamarnya, aku terus merenung, mengapa bisa begini.