Ngentot Dengan Pacarku Ketika Malam Tahun Baru

Namaku Andre, kali ini berawal ketika saya menjadi pegawai salah satu di restoran di Jawa timur, Saat saya sedang melayani pelanggan yang pada makan ada yang memanggilku dari meja yang berada di belakang, saya kira seorang yang akan mau memesan makanan eh ter nyata si Ima, dia dulu pernah suka sama saya tapi saya anggap biasa dan kalau dia ketemu sama dia sopan sekali setiap saya bersalaman pasti tangan saya di cium.

“Mas,,apa kabar,?” Tanya si ima.
“Baek ima, ?” jawabku.

Kebetulan waktu itu malam tahun baru 2017, setiap tahun Restoran tempat saya bekerja mengadakan acara yang sedikit meriah untuk menyambut tahun baru. Saya sebagai pekerja yang udah lama atau senior udah dari kemaren mempersiapkan acara menyambut tahun baru karena untuk menarik para pelanggan Restoran tempat saya bekerja.

Ima waktu itu keliahatan cantik banget dan beda waktu sekolah dulu, yang masih culun, Dia semakin cantik seksi dan berpakaian seksi. Dia ngajakin saya keluar untuk rayain tahun baru, kebetulan waktu itu dia ge putus sam pacar nya sekitar satu bulan yang lalu jadi kebetulan dia ngajakin aku keluar mumpung bertemu. Akhirnya Ima nungguin saya sampe saya pulang kerja.

“Mas, Pulang jam berpa,?” Tanya si Ima.

“paling sekitar jam 12.30 ada apa ya Ima,?” jawabku.

“Aku tungguin ya sampai Mas pulang kerja aku ingin ngrayain tahun baru sama Mas,?” Ima.

“kalau kamu mau nungguin ya gak pa-pa,.”jawabku.

pada akhirnya si Ima nunggu aku pulang kerja, saya sempet kaget sih sebenernya, karna kami udah dua tahun gak ketemu dan tiba-tiba Ima mau nungguin saya, Ima sebenernya waktu dulu sih suka dan saying sama saya tapi dulu mungkin perasaan itu masih ada, dan sekarang malah melihat dia semakin cantik seksi bodinya bagus dan toketnya guede pinggul nya juga gede wah enak banget lihatnya. “malah saya ingin ngentot dan bercinta sama si ima di pikiran saya”.

waktu udah nunjukin jm12.30 akhirnya saya pulang kerja.
Dan akhirnya kami jalan-jalan meramaikan acara tahun baru di salah satu wisata pantai di kota jawa timur, awal saya bosa basi membahas ini itu dsb. sambil memandang wajah si Ima tersenyum, Ima membalas senyumanku dengan raut wajah yang sangat gembira “mungkin si ima masih memendam suka sama saya.” Dalam hati kecilku bilang gitu.

Saya langsung tanpa bosa basi nanyain ,

“Ima apa kamu masih sayang sama aku..?” Saya.

“Hehehe,,, Iya mas aku masih memendam rasa sama mas Andre.. kalau gak sayang ngapain aku nungguin mas pulang kerja mpe malam” jawab si Ima sambil senyam senyum.

“Mas andre apa belum bisa menerima aku, udah lama sekali aku nungguin mas Andre.?” Ima

“Yaudah kita jalanin dulu berpacaran Ima.” jawabku

karna kami udah kenal lama gak harus mengenal lagi dan akhirnya Saya memutuskan untuk berpacaran sama Ima kebetulan saya juga hasebis putus 4 bulan yang lalu, Apa lagi melihat Ima sekarang jauh Beda dengan yang dulu sekarang lebih cantik, dewasa, tinggi manis, dan bahenol dsb.

kemudian kami merayakan hari jadian kami, dan kami mulai awal pegangan tangan dan nyium pipi, si Ima pun balas ciuman pipi saya, lalu kami ciuman bibir, bercumbu sampai-sampai saya megang buah dadanya yang besar itu dia tetep diam aja. Waktu saya melakukanya di tempat sepi dan di pinggir pantai , sebenarnya sih banyak orang tp karna malam dan agak remang remang gak keliatan. waktu menunjukan jm 02.300 pagi akhirnya Ima saya ajak nginep di salah hotel di daerah pantai itu. karna Saya melakukan ciuman kurang nyaman soalnya di tempat terbuka dan agak rame.

Berlanjut sampai hotel, kami pun nglanjutin bercinta sama Ima, memang yang membuatku berani sampai-sampai nyewa hotel, dari segi pemakaian si Ima, Celana jeans ketat belahan dada rendah intinya beda dengan ima yang dulu yang saya kenal waktu Sma.sekarang lebih hot putih gebu, buah dada yang agak besar bagiku, berwajah manis membuat penisku mengeras. Membuat saya gak tahan. Sesudah sampai hotel saya mengucapkan sama si Ima,

“happy new year!” Saya.

“happy new year” Ima.

Saya langsung mencium pipinya meskipun kelewatan jam bukan jam 12 lagi tetep kata-kata itu saya ucapkan biar agak romantis, tapi gak papa bagiku sama aja. Setelah lima menit aksi bercium, kami sama-sama berhenti dan saling menatap wajah masing-masing. Kami seperti dapat merasakan gejolak yang membara di dalam diri. Kemudian kerana belum puas ku rangkul pinggangnya dari hadapan menarik tubuhnya rapat ke tubuhku dan mulai melumat bibirnya. Ima membalasnya dengan rakus sambil nafasnya kedengaran bertambah berat. Kali ini tanganku tidak tinggal diam. Ku remas kedua-dua belah pantatnya. Kemudian ku singkap buah dadanya lantas kembali meraba pantatnya yang bulat dan besar yang masih ditutup celana jeans. Saya pindahkan ciuman dan jilatanku kearah lehernya,

“ohh…mmm…ahhh…hhh” desahan lembut keluar dari mulut Ima.

Saya semakin berani melepas bajunya dan celana jeans nya lalu meramas pantatnya dari dalam CDKu julurkan jari tengah kearah belahan pantatnya. Kumainkan jariku sebentar di lubang anusnya sebelum menuju ke vagina Ima. Tangan Ima juga tidak tinggal diam. Sebelah tangannya memeluk tubuhku, manakala yang sebelahnya menggosok penisku yang sudah mengeras dari luar celana, Sungguh nikmat kurasakan tangan lembutnya mengelus penisku.

Jariku tadi sudah memasuki liang vagina Ima yang basah akibat kenikmatan yang kuberikan. Cdnya sudah kuturunkan sebatas pehanya. Setelah puas menyerang vaginanya, ku pindahkan kedua-dua tanganku menuju ke arah dua bukit nikmat di dadanya. Ku jilati lehernya lalu kebawah sehingga menampakkan buah dadanya yang dibungkus BH berwarna hitam. Tanganku lantas menuju belakang tubuhnya mencari kancing BH nya, Tanpa buang masa tanganku dengan agak keras meremas buah dada nya si Ima. Sambil bibirnya kembali kulumat dengan bibirku, ku picit-picit kedua-dua putingnya yang mengeras.

“aahh…ahhh…emmmhhh…ohhh…” desah Ima,

Diselangi dengan cumbuannya yang sekarang sudah berpindah ke leherku. Kadang disedut dan digigitnya leherku yang pasti meninggalkan kesan merah. Aku tidak mempedulikan itu semua. Apa yang ada di benakku ialah untuk memenuhi tuntutan berahiku saat ini dengan seorang gadis cantik dan sekarang menjadi pacarku. Serangan bibir dan lidahku kuarahkan kearah dadanya yang sangat indah itu.

Kujilat, kusedut, dan ku gigit semahunya kedua-dua puting merah kecoklatan itu bergilir-gilir. Serangan-serangan nikmat yang ku lancarkan membuat Ima menjerit kecil dan menekan kepalaku ke arah dadanya.

“ahhhhhhhhhh…sakit…ohhhhhh…aawww…” tidak karuan lagi desahan dan rintihan Ima yang membuatku lebih teransang.

Tiba-tiba kurasakan penisku sudah tidak berada di dalam sarangnya. Entah Ima membuka celanaku mungkin kerana aku keasyikan menikmati tubuh Ima sehingga tidak sedar celana panjang dan celana boxerku sudah separas lutut. Ima dengan lembut memegang dan mengocok penisku. Berdesir darahku menahan nikmat kocokan tangan halus Ima yang semakin rancak menjalankan tugasnya.

“Ima, hisap sayang…” bisikku ke telinganya.

Ima langsung di hadapanku sambil tangannya terus memegang dan mengocok lembut penisku. Mulai dari jilatan pada pangkal penisku menyusuri batangnya dan terus ke bahagian kepala penisku. Diulangnya beberapa kali mengulum penisku. Setelah kurasakan puas dengan kuluman mulut Ima, ku tarik tubuhnya berdiri dan bibir kami bergelut kembali tetapi tidak lama kerana aku sudah tidak sabar untuk merasai kehangatan vagina Ima.
Aku menyuruhkan berpaling membelakangiku dan sedikit menjongkok. Tangannya menahan pada dinding. Segera ku masukan penisku ke permukaan vaginanya yang terasa banjir. Perlahan-lahan ku dorong pinggulku, hanya kepala penisku yang masuk kerana vagina Ima terasa sangat sempit.

“Aduh…tunggu mas…tahan dulu…eerghh” Ima menahan sakit memintaku berhenti seketika. Saya turuti kemahuannya kerana aku memang tidak suka memaksa.

“Tahan ya sayang..” kali ini aku tekan sedikit biar bisa masuk . Kudiamkan sebentar untuk membolehkan dinding vaginanya menerima kehadiran penisku. Setelah nafasnya kembali tersusun Ima meminta aku memasukkan seluruh batang penisku ke liang nikmat miliknya.

“Lagi Mas…masuk lagi…Ima boleh tahan…ohh…” kata-katanya tersekat kerana aku menyentakkan pinggulku sehingga rapat ke pantatnya.

“Aahhhhhhhhh..…Ima sedapnyaa…” Ima tak mampu lagi menahan sensasi yang kurasakan.

Penisku tersasa dikepit erat oleh dinding vagina Ima. Memang bukan perawan lagi tetapi tidak pernah melakukan hubungan seks setelah perawannya direnggut mantan kekasihnya tidak lama dahulu. Perlahan-lahan aku menggerakkan pinggulku dengan gerakan sorong-tarik. Sungguh mengasyikkan menikmati geseran lubang vagina Ima yang sempit. Makin lama makin cepat gerakan pinggulku sehingga kedengaran bunyi gerlaga tubuhku dengan pantat Ima. Saya menikmati, sesungguhnya aku amat suka melihat pantat besar milik Ima meskipun baru tadi melihat.

“Aahhh…aahh…mass…ohh…mmmppphhh…sedap Mas…” Ima kembali meracau setelah kesakitan vaginanya bertukar menjadi nikmat yang sangat membuatnya teransang hebat.

“Sedap sayang?” tanyaku sambil tanganku meraih ke hadapan tubuhnya lalu meramas kedua-dua buah dadanya.

“Sedap Mas…oohh lagi Mas… lagiii…aaarrggghhh…” erangan keras keluar dari mulut Ima mengiringi orgasme yang melanda dirinya. Kakinya dirapatkan, tubuhnya bergetar hebat dan hampir jatuh. Mujur aku sempat menahan tubuhnya dari pada jatuh. Ku biarkan Ima menikmati orgasmenya tanpa menarik keluar penisku.

“Mas…ahhhhhhhhh…….ahhhhhhhhhhhhhh…..” Ima.

“Saya belum sampai ni sayang..” kataku tak sanggup lagi aku menunggu lama lalu ku tarik penisku keluar dan memalingkan tubuh Ima menghadap ke arah ku. Aku lihat terdapat sedikit linangan airmata di wajahnya.

Lalu Saya angkat sebelah kakinya melingkar di pinggulku dan mengarahkan penisku menuju vaginanya, Kedua belah tangannya memegang bahuku menahan tubuhnya, Lalu kuteruskan permainan yang belum sudah dengan gerakan yang cepat Kembali Ima merintih sakit, Bibirku mencari bibirnya yang mungil lalu sambil ku pompa penisku kami berkucupan. Setelah lebih kurang sepuluh minit kurasa spermaku ingin keluar lalu kupercepatkan tusukanku dan tusukan terakhir yang keras sedalam-dalamnya ke dalam liang vagina Ima. Rupanya aIma juga menikmati puncaknya ketika itu.

“Aarrgghh ahhrghhh mau keluar ni sayang…” hanya itu yang keluar dari mulutku. Begitu banyaknya spermaku kucurahkan ke dalam vagina Ima……..crotttttttt…crotttttt…crottttttt, sehingga sebahagiannya meleleh keluar membasahi pahanya.

“Sori, Mas keluar di dalam” risau juga kerana takut Ima hamil.

“Gak apa Mas, Ima baru dua hari lepas tamat mens” jelas Ima yang membuatku lega.

Kami kemudian tidur atau nginep nyampai hari esok, lalu akhirnya istirahat tidur tiba-tiba ter bangun sampai jam 09.00 di pagi hari mungkin karna tadi malam kecapean, Akhirnya kita mandi lalu saya nganter Ima pulang dan Saya lanjut pulang. Setelah itu kami berlanjut berpacaran dan sering melakukan hubungan seks.