Cerita Sex Pemerkosaan Berujung Kenikmatan

Cerita Sex ini berjudul “Pemerkosaan Berujung Kenikmatan” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2020.

Ceritasexindo – Namaku Ayu Umurku 22 tahun, aku bekerja sebagai seorang Dosen di Universitas. Belakangan ini aku Suka sekali masturbasi sambil menghayalkan pria ataupun Nonton Porno, fantasi-fantasi liar sering kali tidak dapat kubendung, apalagi semenjak aku jomblo hampir setahun ini. Dan beginilah, belakangan ini jika sedang horny aku tidak kenal tempat untuk memuaskan gejolak birahiku. Sangkin nikmatnya masturbasi di toilet Kampus, aku sampai tidak menyadari kalau pintu toilet meski kututup tapi tidak kukunci. Aku semakin tidak peduli, yang kutahu aku harus memuaskan birahiku, Aku mengeluarkan sedikit desahan namun pelan.

“sshh..emhhh”, desisan kecil sesekali kelaur dari bibir. Terus terbayang-bayang, aku jadi ga kaut lagi menahan birahiku sampai akhirnya berujung di toilet sekolah ini ketika jam pelajaran berakhir dan sekolah sudah sepi.

Satu tanganku bertopang di dinding dan yang lain membelai klitorisku dari depan. ‘Uuuhh..Sshhh’, desisku pelan. aku terus mengejar kenikmatan, keringatku mulai keluar dari atas keningku. Tidak lama aku merasa hampir tiba di ujung kenikmatan itu, namun tiba-tiba, ‘braaak’, pintu toilet tiba tiba terbuka.

“Buk Ayu? Ngapain disini? Ibuk Masturbasi yah?”, Kulihat wajahnya ternyata Muridku Mahasiswa tingkat 2. Aku tersentak kaget,

“Dodii!! Kamu kok main dobrak saja? Kamu kurang aja sekali ngintip ibuk”, kataku sambil menaikan celana dalamku lagi,

Tanganku gemetaran dan kakiku tak sanggup lagi berdiri karena berasamaan Dodi masuk dan keluarlah Cairan Kenikmatanku,

‘Tolong kamu keluar sekarang!! Jangan Ngelihatin terus’, kataku dengan suara pelan.

‘Sudah Buk Diam Saja! Ibuk Lagi Nanggung Itu Sini Saya Bantu’ katanya sambil mengunci pintu.

‘Ee..h Ddodi kamu jangan kurang ajar yah, kamu mau perkosa saya???’Aku bangkit dan menamparnya

Diapun diam dan mentapku tajam, Lalu tanganku dipegangnya dan mendorongku kedinding kamar mandi, Dicium dan dijilatnya leherku dengan bringas toketku pun habis diremasinya sesekali putingku dipelintir-lintir jarinya membuatku mendesah geli toketku setegah keluar dari baju menyembul dan Memekku yang tebal dihiasi bulu kemaluan yang lebat namum sudah basah karena cairan kewanitaanku muncrat

‘Aduhh Jangannn!! Keluarr Kamu Doddi’, kataku sambil mempertahankan memekku jangan dikontolin dia

‘Buk Ayu, Kamu nikmati saja aku pengen nikmati tubuhmu’ katanya sambil mengelus memekku yang becek membuatku mengeligeli

“Tolong jangann!!’, aku memohon lagi begitu mengetahui tubuh kekarnya menekan tubuhku kedinding. Aku sangat takut, ketika merasa ada benda yang keras kenyal menabrak bokongku.

‘Jauhii Kontol kamu dari pantat saya, Jangan coba2 Kamu masukin Bajingan!!’ kataku
Aku semakin memberontak berusaha melepaskan kuncian tangannya yang menahan kedua tanganku. ‘Buk Ayu? Kalau kamu tidak bisa diam dan nikmati, gw akan lebih kasar lagi sama kamu mau??’ katanya mengancam, aku mengurangi perlawananku. bukan takut diperkosa sih cuman takut disiksa ataupun dibunuh

Kesempatan itu tidak disia siakannya, kedua tanganku dilipatnya kebelakang dan kakiku sebelah diangkat keatas ember yang lumayan tinggi sehingga memekku terlihat jelas olehnya
‘Sayaa mohon jangann’ aku memelas kepadanya. Tapi sia-sia, tangan kanannya sudah bebas meraba raba buah dadaku, dia memeras buah dadaku keras sekali. Ingin rasanya menangis tetapi aku takut malah ada yang dengar.

“Aaahh… Pantat buk ayu boleh juga nih’ kata-kata kotor yang memuji keindahan tubuhku keluar dari mulutnya. Kurang puas meraba payudaraku, dia melepaskan Semua pakaianku. Tangannya yang kasar mulai terasa meraba raba perutku,
‘Doddi Jangann Setubuhi Saya!!, Nilai kamu bakalan Ibuk buat bagus’, kucoba lagi memohon ketika dia mulai memeras buah dadaku.

‘Aaahh… Toket buk ayuu Besar Bangett!!”, katanya lagi dengan berbisik dari belakang, dengusan nafasnya yang berderu menandakan dia sangat bernafsu. Dan aku bisa merasakan penisnya sudah sangat keras sekali menabrak nabrak pantatku. Ini semua menandakan dia benar benar sudah sangat ingin menyetubuhiku.

‘Sayang izinkan aku Entot tubuhmu yang mulus ini,’ Aku kaget mendengarnya, tetapi tenagaku tidak cukup kuat melepaskan kuncian tangannya.

‘Aahh ahhh Jangann, Ampuunn lepaskan saya’, aku panik ketika melihat ke belakang dia mengeluarkan kontolnya, penisnya yang besar Dodi menekan kontolnya dibibir kemaluanku, aku merasakan ada benda keras dan hangat menabrak memekku

‘Aduuh pantat bu ayu montok banget’, katanya meremas remas pantatku. Aku terkaget, aku baru teringat jika ketika masturbasi tadi aku melepas celana dalamku dan celana dalamku masih tergantung di pintu toilet.

‘Aaww Jangann diremaas gitu, Sakit!!’ kataku berusaha melepaskan tangannya.

Akhirnya aku pasrah bagaimana dia ingin menikmatiku, kurasakan ada benda kenyal sedang menggesek gesek belahan vaginaku yang licin. Akhirnya benda itu berhenti tepat di mulut lubang vaginaku, Kepala kontolnya diputar2 didepan lubang memekku membuatku mengeli dan meringis nikmat sekali bercampur takut

‘Oouugg Doddi, Jangann digituin Aaahh…Uuuhh’, kataku sambil mendesah tanpa sadar tanganku sudah meremas2 toketku sendiri karena nikmat

‘Enakan Bu Ayu? Sudahlah Dodi tau kalau bu ayu juga kepengen’, katanya, dan tiba tiba kurasakan kontolnya mulai masuk, Aku hanya diam dan menunggu apa yang akan terjadi, kontolnya semakin lama semakin menekan kedalam dan ambles ditelan memekku yang masih lumayan sempit.

‘Aaahhhh..iiyy…ahhh’ kurasakan kontolnya terasa terbenam memenuhi vaginaku. Aku menarik nafas dan menikmati setiap hujaman kontolnya karena aku tadi masih tanggung mau tidak mau aku nikmati

‘Mmmhhh memek bu ayu enak banget, udah Becek sempit lagi’ ketika kontolnya dibenamkan sedalam dalam mungkin dan terasa menyentuh rahimku,

‘Aahhh…Aaahh..Ooohh..Kooo..ntol kamuu be..sar’ Aku berharap kontol itu bisa mentok karena terasa sangat keras menabrak rahimku dan terasa sedikit perih karena jujur aja belum pernah ada benda sebesar itu masuk ke vaginaku. Ketika batangan itu amblas, aku terdiam, antara bingung, takut, nikmat. Semuanya berkecamuk dikepalaku… aku benar benar terdiam, tidak bergerak.

‘Ooooh Sayang…Eenakk kan? oooohh’ desah Dodi

‘Emmhh eemmhh Sshht’, aku mendesis kecil, aku merasakan rasa nikmat meski tersamar oleh rasa takutku. kontol Dodi terus menghujam memekku dengan nafsu tinggi membuatku mendesah terus karena Sakit dan Nikmat

‘Oooh..Aarhh sakit… iyy..ah Enakk’akhirnya semua kata hatiku keluar. aku akhirnya menikmati semua permainan dodi yang selama ini aku inginkan kesampaian menikmati kontol2 peria idamanku yang besar dan kuat

Tiap kali dia menggerakkan batang kontolnya, darahku berdesir, sungguh luar biasa nikmat yang kudapat. Ketika dia menancapkan penisnya kembali ke dalam liangku, aku mendesis pelan,

‘Mmhh…Mhhh..Aahh..Ssht..Uuuhh’, desisku pelan.

‘enakkan bu?, katanya tiba tiba. Aku ingin berbohong dengan semua ini tetapi mulutku tidak bisa mengucapkannya karena aku sangat terangsang dengan hujaman kontolnya yang nikmat

‘Tunggingin dikit bu ayu’, katanya sambil menarik pantatku keatas.

‘ii..yahh’kataku tak terpikir lagi dan kutunggingkan pantatku

Aku ikuti saja kemauannya dengan menunggingkan sedikit pantatku.

‘emmh pantat kamu memang montok banget’, katanya sambil meremas remas bokongku gemas.

‘Ooohh…Iyah remas terus sayang,,, eeenakkk’aku sudah tidak tahan lagi dan mengoceh tak beraturan
Merasa posisiku sudah siap, sambil tangan kirinya menahan pinggulku, dia kembali menggerakkan kontolnya kembali.

‘Emmmhh Aaww pelan-pelan saja yah dodi’, kataku ketika kurasakan penetrasi kontolnya terasa lebih dalam dari sebelumnya,mungkin karena aku menunggingkan pantatku sehingga posisi vaginaku benar-benar bebas hambatan.

‘emmh emmmh’, desisku pelan merasakan gesekan batangannya di lubang vaginaku.

Melihat tubuhku yang terdorong dorong kedepan, Dodi sepertinya sengaja melepaskan kedua tanganku sehingga aku dapat menahan tekanan tubuhnya, dengan kedua tanganku bertopang pada tembok.

‘memek kamu bener bener enak banget, sempit abis’, erangnya. Kini kedua-tangannya meremas remas bokongku yang bulat padat sambil tidak berhenti mengocok kontolnya.

‘ooh bu oooh’,

“Sayang jangan berisik yah ntar kedengaran orng kita lagi ngentot”,

‘I..i..iya bu emhh abis enak banget’,

Kocokan kontolnya terasa semakin cepat. Kurang puas meremas-remas bokongku, dia menguakkan belahan pantatku. dan kurasakan satu jarinya membelai anusku. Kontan aja aku menggeliat, pantatku bergoyang ke kanan ke kiri karena kegelian.

‘Oooh..Oohh..Oohh enakk Betul dodi sayang’ setiap desahan keluar dari mulutku rasa nikmat yang tercipta dari kocokan kontol Dodi ditambai gesekan jarinya yang membelai anusku.

terasa sangat geli, kenikmatan rasanya menyebar diseluruh tubuhku.‘oooh ahhh’, aku semankin menggila desahanku bertambah keras saja, refleks pantatku semakin kutungingin, tiap kali dia menarik kontolnya dia membalasnya dengan menusukkan jarinya ke anusku. Jujur saja terlintas dibenakku untuk melakukan anal sex dengan pak Dodi , seperti yang dulu pernah kulakuan dengan pacarku.

Dodi semakin mengerang tak karuan, tidak kuhiraukan lagi apa yang dikatakan Dodi, rasanya aku sudah mau orgasme.
‘saya mau keluar..ahh bu ayu’, kudengar samar samar erangannya, namun tidak kupedulikan karena aku juga merasa sudah mau orgasme.
‘ooh yeaa ooohh yeaa saaya jugaa’ desahku lebih keras, kurapatkan tubuhku kedinding, dodi mengikuti tubuhku dan menekan keras keras kontolnya kedalam vaginaku, bahkan dia menusuk jarinya sampai amblas didalam anusku

‘Aaaaahhh Bagsatt kau Dodi, Kau entott memekku’, lirihku panjang, aku orgasme, aku tidak dapat menahannya, sungguh luar biasa aku bisa orgasme ketika diperkosa.

setelah 5menitan kami berdiam diri menikmati orgasme dan Dodipun bertanya

‘Bu ayu nikmatkan ? Puaskan? Kalau ada perlu lagi kabarin aja saya siap kok’, dia menciumku dan meremas lagi toketku, lalu anehnya dia membawa pergi celana dalam yang sangat basah oleh cairan memekku

‘Iii..yah, sudah sana keluar Bajingan!!!, kataku dengan suara lantang sambil merapikan posisi rokku. ‘gila..banyak banget spermanya’, umpatku dalam hati.

Setelah kejadian itu aku selalu mengingat Ini setiap bertemu dodi ingin rasanya aku kembali merasakan kontol besarnya,