Tukang Sampah: “Aku Pernah Perkosa Gadis Abg Cantik” Part 3

Ceritasexindo – “Clikk..rrrttt” telur puyuh pink itu bergetar seperti getaran hape…kucoba memutar lagi sampai maksimal ku ingin tahu semaksimal apa getaran alat ini “bbrrrrzztttttzztttttttttt….” suaranya terdengar mendengung mengisi ruangan ini

Wah getarannya hebat juga, saking hebatnya sampai seperti terlempar-lempar di udara karena kencang getarannya, aku tersenyum menyeringai. “Fanny…” kupanggil fanny pelan, dia menengok pelan ke arah benda yang sedang kuangkat ini. Dia tidak merespon apa-apa, dia masih sangat polos sehingga tidak tahu benda apa yang sedang kupegang ini. Malahan dia terlihat bingung apa yang sedang kulakukan, wajahnya masih terlihat sangat cantik walaupun matanya sudah sembab karena daritadi menangis.

Kupegang ujung vibrator berbentuk seperti lipstick ini, ku tunjukan ke kamera yang sedari tadi merekam aktivitas bejatku.

“Bapak Ibu, makasih ya mainannya…bentar lagi mainan bapak ibu ini bakal bantuin ane jebol memek anak gadis kalian lowh, ouwh ya maaf ya bapak ibu kalau nanti ranjangnya jadi kotor sama peju dan darah hehehee” aku berkata-kata ke kamera seperti menitipkan pesan untuk orang tua fanny, mungkin jika kelak orang tuanya mendapatkan video ini mereka bisa mati berdiri karenanya hahaha.

Tidak ingin membuang waktu lagi, langsung kuposisikan benda itu di celah sempit di tengah selangkannya, kusetel pelan terlebih dahulu…

“rrtt..aaahhhh..rrttt…hhmmm….rrrrrtttttt…rrttt..ohhh…rrrttt” Fanny mengerang setiap kali kutekan vibrator ini ke arah klitorisnya…

“Paakk a..paa eeeh…ohhh ahh…ahh..Apaah inihh??” Fanny bertanya benda apa yang sedang kutempelkan di memeknya ini, mukanya memerah menahan birahi karena getaran alat ini memicu syaraf-syaraf di klitorisnya. Makin lama makin kuputer kenop alat ini mendekati kecepatan maksimal, dan setiap kali kuputar juga fanny langsung ikut mendesah bertambah kencang seperti berlomba dengan suara dan getaran vibrator ini. Sungguh gadis ini makin kuracuni dengan kenikmatan cabul hahaha..

“ohhhh…ohhh.ohhh….aaaaahhhhh…..”Fanny mendesah erotis dan berteriak kencang, matanya membelalak, nafasnya tak beraturan, kakinya terangkat sambil telapak kakinya menekuk kencang…Dia sudah orgasme untuk yang kedua kalinya, sungguh diluar dugaan begitu mudahnya dia orgasme karena alat ini. kumatikan vibrator dan kulepaskan ikatan tangannya dari tiang ranjang tempat tidurnya, badannya seperti tidak bertulang, kuangkat dan kuposisikan duduk mengangkangkan kakinya ke arah ku. Kupeluk lembut sambil kubelai punggung dan rambutnya yang berpeluh. Ku taruh guling dan bantal di belakang punggungnya agar dia dapat duduk, tangannya yang masih terikat ku kalungkan di leherku. Dengan begini Fanny terduduk berhadap-hadapan denganku dan dia dapat melihat dengan jelas batang berurat tegak mengacung. Kurasakan nafasnya makin memburu ketika melihat kontol hitam panjang yang ada di depannya. Dia mengangkat kepalanya, tidak mau melihat kengerian yang menunggu di selangkanganku, begitu dia menoleh keatas mata kami bertemu, baru saja ingin ku kagumi cantiknya gadis dara ini, dia langsung menolehkan kepalanya kesamping. mungkin dia tidak tahan melihat muka jelek abang tukang sampah hahahaha…tapi posisinya sudah terkunci, tangan terikat, cup bh’nya sudah tergulung kebawah mempertontonkan payudara yang kecil tapi padat, dan yang paling penting dia duduk mengangkang dan kakinya tertahan oleh badanku sehingga dia tidak mungkin kabur atau mengelak lagi

Kusentuh celah kewanitaannya dengan jari telunjuk tangan kiriku, kurasakan celah kewanitannya sudah basah karena orgasmenya tadi. Kuangkat jariku kulihat cairan kewanitaannya agak berwarna pink, karena bercampur dengan darah haidnya. Fanny ternyata juga melihat jari tanganku, “lihat nih non…ini namanya cairan nikmat hahaha, kalau udah nikmat baru keluar dari memek cewek” “Biasa warnanya putih kalau ga bening, tapi karena kamu lagi mens jadinya warnanya pink gini, kalau udah keluar cairan ini berarti memek kamu, udah siap nih dimasukin ini” kutunjuk kontolku…Fanny tidak merespon apa-apa, pasrah akan keadannya.

“Tahan ya cantik hehehe…” kupegang kontolku dan kuangkat sedikit badan fanny agar bisa kuposisikan kontol ini ke celah kewanitaannya.

“Ahh..” Fanny mendesah kecil ketika kelamin kami bersentuhan kembali, sepertinya dia sudah melupakan perih dan sakitnya usaha memperawani dia sebelumnya. Rencanaku berhasil dengan membuatnya orgasme berkali-kali dahulu dengan vibrator itu, dia terlihat antara pasrah tidak bisa melawan dan juga penasaran ingin kembali merasakan kenikmatan cabul seperti tadi.

“Tadi rasanya enak ga cantik?” tanyaku berusaha membuat dia lebih relax
“ehh…” Jawaban dengan suara kecil tetapi dengan angukan kepalanya sambil menahan malu, hehehe gadis dara polos mengakui bahwa orgasme itu nikmat hahaha. Tanganku masih sibuk dengan kontolku, memainkan kontol ini di depan celah kewanitaan fanny.
“Temen kamu ada yang udah pernah ngentot lom?” tanyaku… “belumm pak…” dia menjawab dengan suara yang merdu sambil menatapku.
“masa sih, kamu sekolah atau kuliah sekarang” tanyaku lagi…. “Aku kuliah baru masuk semester dua pak…ahhnn” jawabnya diiringi desahan ketika aku menggesek kontolku tepat mengenai klitorisnya, aku berusaha meratakan cairannya di kepala kontol ini sekaligus juga agar dia tetap terangsang.
“Kalau udah kuliah pasti ada dong yang udah pernah ngentot, masa ga ada sih?”…”ahh…ahhnn…ehh..adaa sih pak tapi bukan teman seangkatan..ahh…gee..lii” fanny mendesah kegelian sambil menjawab pertanyaanku

“terus kata temen kamu itu, enak ga ngentot?”

“kata dia sih enak bingits pak…” jawabnya mencontohkan perkataan temannya.

“Makanya kamu santai aja, ini nanti sakitnya bentar aja nanti akan enak bingits kayak teman kamu bilang” aku berusaha meyakinkan korbanku ini

“tapi dia sama pacarnya, aku ga mau sama bapak…lagian aku takut sakitt..takutt hamil juga huhuhu…” jawab fanny seiring air mata mulai menetes lagi dari matanya.

“loh memangnya kenapa sama bapak? bapak lebih berpengalaman sekali ngentotin cewek perawan kayak kamu, pasti enak deh nanti bapak jamin…tenang nanti bapak keluarin spermanya di luar kok cantik” aku berusaha terus meyakinkannya.

“Bapak jelek,tua keriput,bau…ini kan PERKOSAAA..AAAAAAANN Ahhhhhh….. SAAKIIITTTTT” kudorong paksa kontol berurat ini membelah celah kewanitaannya bahkan saat dia belum selesai berbicara, kali ini kepala kontol telah ini berhasil masuk beberapa centi tetapi tertahan sesuatu dan aku membutuhkan dorongan sekali lagi untuk dapat masuk lebih dalam lagi.

Tetapi sebelum itu badan Fanny sudah menegang keras, otot-ototnya mengejang menahan rasa sakit seperti berusaha menolak keberadaan benda asing di lubang kewanitaannya…

“AAAAHH..AHHH…Ahh.. saakiitt”

Fanny mengerang menahan sakit sambil menangis. Kudiamkan sejenak kepala kontolku masuk beberapa centi dari mulut kewanitaannya, kalau kumajukan lebih lanjut habis sudah selaput segel keperawanan tanda kegadisan dan kesucian fanny, tapi masih sulit rasanya untuk kupaksakan memasuki liang kenikmatannya lebih lanjut, seluruh ototnya menegang bahkan otot kewanitaanya pun begitu,ototnya kewanitaannya mengencang keras kurasakan seakan-akan berupaya mengusir batang kontol ini keluar dari memeknya.

“Berhenti..plss…Sakitt sekali pak…”
“Aku ga mau lagi…sakiittt…tolong lepasin aku pak…sakiit bangeet..”Fanny mengaduh kesakitan,

Di tengah tangisan dan erangannya dia pelan-pelan berusaha mengangkat badannya menjauhi kontolku, pelan-pelan ia beringsut menggeser pantatnya kebelakang untuk mengeluarkan kontolku. Berharap aku tak menyadari apa yang sedang ia lakukan.

Tapi aku lebih sigap, kupegang erat pinggulnya,kutahan agar dia tidak bisa menarik badannya lebih jauh.

“Cantik kamu bukan perawan lagi, kamu akan kuperawani….” ku menatap matanya dalam-dalam sambil mengatakan kata-kata yang menyayat keberanian hatinya.

Kupegang kepalanya dan kuarahkan kebawah agar ia bukan hanya dapat merasakan sakitnya diperawani paksa, tetapi juga dapat terus mengingat dalam mimpi buruknya gambaran prosesi hancurnya kesuciannya ini, dengan jelas dia dapat melihat batang pelir berurat hitam yang ujungnya sudah tertanam sedikit di dalam kewanitaannya.

Dengan langkah pasti kutambah kencangkan gengamanku di kiri kanan pinggulnya dan sejurus kemudian kutarik pinggulnya mendekati diriku, sehingga secara otomatis memaksa memeknya harus menelan keseluruhan batang kontolku ini.

Blesss creet…. “AKKH….”hanya sebuah erangan yang terdengar setelah itu Fanny diam, Fanny terbelalak antara percaya dan tidak percaya,

Dia melihat dengan matanya sendiri prosesi yang seharusnya sakral itu, dimana batang pelir seorang pria yang berurat itu masuk ke dalam lubang vagina seorang wanita dan kemudian menembus selaput kesucian diri wanita. Ini terjadi hal yang sama, tetapi ini sama sekali jauh dari kata sakral, ini adalah P-E-M-E-R-K-O-S-A-A-N, tidak ada seorang wanita di dunia yang berharap dirinya diperawani seperti ini, apalagi ketika dia sedang kedatangan tamu bulanan.

Setelah dengan kasar menembus selaput itu batang keras berurat ini terus menerebos celah sempit mendorong setiap otot-otot dan daging di sekelilingnya untuk membuka memberikan jalan bagi batang itu terus menuju rahim sang pemilik. Yang dapat kurasakan adalah KENIKMATAN….

Kenikmatan yang tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata terasa hangat sekali batang pelir ini diselimuti oleh daging kewanitaan fanny, seperti gerak lambat kurasakan batang ini membelah daging di dalam kewanitaannya setiap bagian bergerinjal kurasakan menstimulasi syaraf-syaraf di kontol ini seraya terus bergerak maju mendobrak terus lebih jauh dan sungguh sangat sempit sekali vagina perawan untung agak sedikit basah kurasakan di dalam vaginanya entah karena darah mens atau cairan kewanitaannya. Akhirnya berhenti di satu titik setelah sampai mentok batang pelir ini tidak dapat maju lagi, mungkin memang sudah mentok sampai di rahimnya.

Kudiamkan kontol ini tetap di dalam, tidak mau buru-buru ku entoti gadis ini dengan kasar. Ingin kunikmati dan kuhafal benar-benar sensasi yang ditawarkan gadis belia ini kedutan-kedutan kecil menyambut kontolku yang kubiarkan tertancap dalam dalam di lubang memeknya ini.

Kenikmatan yang kurasakan berbanding terbalik dengan yang fanny rasakan, matanya masih terpaku melihat ke bawah ke poin tubuh manisnya dipaksa bersatu dengan tubuh bapak tukang sampah kompleks. Di kepalanya mengharapkan ini semua hanya mimpi, semoga dia segera terbangun dari mimpi buruk ini. Tetapi seketika itu juga, saraf-saraf di kewanitaannya mengirim sinyal ke otaknya memberikan tanda bahwa ini semua adalah realita, sinyal tanda kesakitan yang dirasakannya karena lubang sempit nan belia di bawah sana sedang dipaksa dan di dobrak membuka lebar-lebar untuk kedatangan benda asing yang tidak diundang. Rasa sakit yang menyayat tiap milimeter daging kewanitaannya yang masih berumur 18 tahun yang diperawani, bukan oleh kekasih hatinya tetapi oleh bandit tua tak berperikemanusiaan, bukan dengan kasih sayang tetapi dengan paksaan dan tanpa belas kasihan sama sekali.

Keheningan ruangan itu pecah fanny menjerit histeris “Sakkiittt…Saaaakiittttt…..AAAKHHHHHHH”

“KELUARRRINN..TOLOONNGG TOLOOONGGG..” tiba-tiba fanny berteriak panik karena sakit yang menyayat di lubang kewanitaanya.

langsung kutarik kepalanya dan kukulum bibirnya, kucium dia agar tidak berteriak lagi…pertama dia menolak walaupun bibirnya sudah menempel di bibirku, dia masih berusaha mengerakkan kepalanya kekiri dan kekanan, tetapi apa daya kutahan kepalanya dengan tanganku, akhirnya dia pun pasrah dicumbu bibirnya oleh seorang abang tukang sampah, kumasukan lidahku dan kumainkan di mulutnya dengan rakus juga ku hisap ludah yang membasahi mulutnya, fanny sepertinya tidak pernah berciuman sebelumnya, dia sama sekali pasif membiarkan lidahku menjajah ke dalam rongga mulutnya, matanya hanya terpejam erat tidak mau melihat muka tukang sampah yang selain menjarah kesucian kewanitaannya juga saat ini telah menjarah juga kesucian sebuah ciuman dari dirinya. Kuciumi dia beberapa menit lamanya, sampai dia sudah lebih tenang dan pasrah.

Melihat dia pasrah, kontolku yang dari tadi kubiarkan mentok di dalam memeknya mulai perlahan kutarik keluar. ketika kutarik keluar, fanny berteriak sdikit di walaupun sedang kuciumi dia dengan rakus. Fanny kembali merasakan sakitnya ketika benda berurat ini bergerak mundur di dalam kemaluannya. Baru kutarik sampai setengah aku terkejut kurasakan ada gaya tarikan yang menarik kontolku kembali ke dalam memeknya seraya tidak ingin membiarkan kontol ini pergi, semakin kutarik kontol ini semakin tarikannya terasa dan memijat kepala kontol ini dengan keras, wah benar dugaanku memek fanny bisa empot ayam hahaha…sudah lama tidak kurasakan memek yang bisa seperti ini.

Memang ini adalah kemampuan memeknya atau karena dia sedang mens jadi vagina dan rahimnya membengkak, sehingga menjadikan vaginanya terasa seperti menghisap-hisap dan meremas-remas kemaluan ini secara luar biasa, karena dulu pernah kutemukan beberapa wanita yang bisa empot ayam tapi hanya ketika dia sedang mens. NAnti saja kucari tahu, ketika ku entot fanny ketika sedang tidak mens, memek ini sudah membuatku ketagihan padahal baru sebentar tidak mungkin hanya satu kali aku entoti dia.

Kulanjutkan gerakanku Kutarik setengah lalu kumajukan kembali perlahan sampai mentok kembali di dalam lubang memeknya, perlahan-lahan aku memulai membangun momentum memaju mundurkan kontol ini. tetapi tidak dapat rasanya kutarik semua dan kumaju mundurkan dengan cepat, setiap otot-otot vaginanya seraya memerintah setiap bagian bergerinjal di dalamnya vaginanya untuk lebih kencang menyelimuti kontol ini ketika kutarik keluar, aku takut tidak dapat bertahan lama menghadapi memek ini tetapi aku sangat bahagia, sensasi yang diberikannya sangat intens.

Apalagi ketika aku melihat ada cairan berwarna merah menyelimuti kontol ini, di dekat pangkal kulihat darahnya lebih berwarna cerah aku berasumsi bahwa itu berasal dari darah selaput perawannya yang telah koyak dan menjadi tanda bahwa ia buka perawan lagi, lalu kulihat di bagian atas dekat dengan ujung kontolku terdapat lelehan darah juga tetapi warna darahnya agak lebih gelap dan ketika kupegang agak seperti berpasir itu pastilah darah menstruasinya, tekstursnya terasa agak berpasir karena darah mens bercampur dengan sel telur dari rahimnya.

“Dahsyaaatt…hahaha” aku tertawa kencang menikmati empotan memek gadis 18 tahun berketurunan cina ini, ajaib benar kemaluan gadis ini, berhasil membuat aku setan penasaran ini agak menahan diri untuk mengentoti dirinya dengan liar karena takut muncrat sebelum waktunya.

“ehhnnn…akhh..sakitt…berhentti” erang fanny pelan tetapi juga ada desahan di sela-sela nafasnya yang masih merasa kesakitan. Kudiamkan saja sambil terus mendorong pingulku maju dan mundur secara perlahan.

Sepuluh menit aku mengenjot dirinya yang cantik ini dengan tempo lambat, sambil sesekali kucumbu payudaranya yang membulat sempurna dan terkadang kupeluk erat tubuhnya sambil merasakan lembutnya kulit belianya menempel dan bergesekan di tubuh tua renta ini.

“ehhnnn..ohh…ahhh..ahhh….ahhh” “mmm…ehhnn” “mmmhhh…” lama kelamaan fanny sepertinya juga mulai terbiasa dengan kehadiran kontol di memeknya, dia mulai melemaskan badannya tidak seperti tadi ketika pertama kali kuperawani.

masih kugenjot dia dengan perlahan, agar ia dapat lebih terbiasa dan aku juga dapat lebih terbiasa juga dengan sensasi ekstrim dari memeknya yang membengkak dan terus mengempot ayam kontol ini.

kunaikan tempo genjotanku ketika kurasa dia sudah siap, berharap ia sudah mulai dapat menikmati permainan nafsu yang terlarang ini.

“ah..ah…ahh…mmmh…ahh…ahh…ehh…ehh..ahh” desahnya, di tengah nafasnya semakin tercampur desahan erotis…tangis dan kesakitan mulai berganti dan lenyap tenggelam dalam nafsu setan. Aku berusaha agar ia dapat merasakan orgasme ketika dientot seperti ini, agar ia nanti bisa ketagihan atau bahkan menjadi seorang maniak sex.

“zlebb..plook…zleebb…ceplook…bleebb..plook..plook” suara cabul yang berbeda terdengar ketika kugenjot fanny dengan tempo yang lebih tinggi. Suara percabulan yang dihasilkan ketika aku menancapkan kembali dengan keras kontol ini hingga mentok sehingga menyebabkan paha dan selangkangan kami ini saling bertabrakan dengan erotis mngawal kelamin kami bertemu dengan nikmat.

“ahh…ahh…ehh…ehh..ahh..engh..enghh..engghh” fanny makin mendesah kencang, kupeluk erat dirinya sambil kuangkat pantatnya agar kontol ini dapat lebih leluasa lagi bergerak lurus maju dan mundur menodai lubang kenikmatan fanny. Tidak lupa juga payudara mungilnya itu kuremas-remas, dan putingnya ku pilin-pilin agar dia lebih mudah lagi mencapai orgasme.

Peluh menetes dari lehernya dan bergulir berbelok di tengah-tengah payudaranya, lalu menetes seprai orang tuanya ini. Ruangan ini ber ac tetapi tidak kuasa meredam panasnya persetubuhan makhluk berbeda kasta bahkan dunia ini.

“engh..engh..engghh..engghhh…ahh…ah..ah..ahh” setiap kali aku bergerak fanny mulai ikut bergerak mengimbangi gerakan kontol ini, ketika aku bergerak maju maka ia pun bergerak maju dan makin mengangkangkan kakinya menerima terjangan kontolku. Entah dia masih sadar atau tidak bahwa ini adalah pemerkosaan, atau dia masih sadar ini adalah perkosaan tetapi tidak kuasa melawan dan merubah nasib lagi sehingga yang dapat ia lakukan adalah menikmati persetubuhan paksa ini.

Kurasakan Fanny makin terengah-engah dan bergerak makin cepat, padahal aku sendiri belum bergerak dengan tempo seperti itu. Sepertinya dia sebentar lagi akan orgasme. Aku berhenti memajukan mundurkan kontolku, tetapi fanny sendiri yang secara tidak sadar karena tenggelam dalam kenikmatan memaju mundurkan pinggul dan pantatnya secara liar. Aku sungguh tidak tahan lagi dengan kenikmatan ini, Fanny bergerak sendiri jadi aku tidak dapat mengontrol lagi ritme yang pas agar aku dapat bertahan tidak memuntahkan sperma ini.

ditengah gerakan pinggul dan desahannya yang makin liar, tiba-tiba fanny mengerang tertahan “ahhk..ahk..ahk..akkhh…akh.akkh.akkh..AHHHHKKKK…ENngghHHH”

mendorong mentok pantatnya sehingga kontol ini tertancap maksimal,lalu ia mengejan dan mengeraskan seluruh ototnya…bahkan otot kewanitaannyapun seakan ingin menghancurkan kontolku yang tertancap maksimal ini, semua otot-otot dan gerinjal di kewanitaannya membetot kencang kontol ini sampai agak sakit tetapi masih nikmat. Kepalanya mendongak dan mulutnya menganga tidak sanggup mendesah mengeluarkan suara…Fanny orgasme yang ketiga kalinya, dan kali ini lebih spesial karena kontolku yang membuat dia orgasme. beberapa menit fanny tenggelam dalam gelombang orgasmenya, nafasnya memburu seperti sedang berlari berkilometer jauhnya.

aku sendiri masih memainkan payudaranya sambil terpersona melihat malaikat secantik ini sedang tenggelam dalam gairah iblis, dengan peluh yang menetes ia makin bertambah cantik. Memek luar biasa dan kecantikan yang belia luar biasa sungguh sangat beruntung aku dapat merasuki dan akhirnya merasakan gadis seperti ini, apalagi kenyataanya dia juga sedang mens.

kulihat ada darah mengalir dari lubang kewanitannya ke bawah ke lubang duburnya dan terus kebawah membasahi ranjang ini dan mewarnai sprei putih bersih ini dengan warna merah gelap, sedangkan di klitorisnya kulihat juga ada darah tetapi lebih terang warnanya seperti yang kuterangkan sebelumnya ini pastilah darah perawannya. sedangkan yang membasahi dan keluar membasahi ranjang pastilah darah menstruasinya. inilah kesukaanku dan inilah alasan aku bisa bangkit lagi, Darah dari kemaluan wanita memang sumber kekuatan.

Kudiamkan dia sejenak, dengan kontolku masih tertanam erat di dalam lubang memeknya. Ketika kurasakan jepitan memeknya mereda kutanya ke fanny

“Bagaimana enak kan bener??Lagi yaa..?” tanyaku… “Bapak masih belum selesai nikmatin kamu lowh cantik, Kontol bapak masih belum puas nih..”

“Capheek Pakk..Dahh ya…”
“Aku Gakhh maau laggihh..” “Sakiit sekali paak…”

tidak peduli langsung kumaju mundurkan kontol ini “akhh..akhhh..akkhh..daahh capphee..ahh..ahh”

Acuh dengan permintaan korbanku ini aku kulum puting payudaranya agar ia dapat lebih mudah bergairah kembali, payudaranya mengeras padat indah walaupun badannya bergerak tersodok-sodok oleh gerakan kontolku di memeknya, payudara gadis ini masih tetap mengacung indah dengan puting merah mudanya menghiasi puncak keindahan di dadanya itu. Urat halus di dadanya dapat kulihat jelas menghiasi gundukan indah ini, seperti sungai di pegunungan.

luar biasanya gadis ini, sebentar saja baru kumulai entoti kembali setelah orgasme sekarang memeknya langsung kembali basah dan menghisap-hisap kembali kontol ini…hatinya dan mentalnya sudah capek, tapi badannya masih haus belaian abang dan terutama tusukan kontol lelaki rupanya.

kurebahkan badanku, sehingga otomatis fanny berada di atas dan kontolku tegak lurus keluar masuk dari kemaluannya. dari posisi ini, darah mensnya semakin terlihat karena mengalir tertarik gaya gravitasi dan gerakan kontolku, darah mensnya membasahi kemaluannya dan kemaluanku. Sampai beberapa helai jembutku berwarna merah karenanya, tetapi tidak dengan fanny karena bulu kemaluannya masih jarang dan hanya ada di bagian atas kemaluannya.

Batang tegak berurat ini terlihat gagah berwarna kemerahan karena darah mens fanny bergerak keluar masuk diantara celah bibir vaginanya yang sempit ini, setiap kali kontol ini kutarik keluar bibir itu sedikit tertarik keluar karenanya, dan ketika kusodok masuk kembali bibir vaginanya agak tertarik masuk kedalam. Sungguh pemandangan yang luar biasa, dari bawah juga kulihat payudaranya yang walaupun tidak terlalu besar tetapi mancung dengan puting yang menegang tegak menghiasi pemandangan. Lalu kecantikannya Fanny yang luar biasa, berpeluh tetapi masih sangat cantik seperti seorang bidadari

Lalu rasa dan sensasi jepitan memeknya sungguh luar biasa, ditambah dengan jadwal siklus kewanitaanya yang membuat lubang memeknya membengkak semakin terasa seret menjepit bgitu juga dengan pelicin yang tidak lazim yaitu darah mens wanita yang karena tekstur darah mens yang memang agak berpasir membuat sensasi berbeda setiap penis ini keluar masuk membelah daging kewanitaannya.

“ahhh..ahhh.ehhn..ehnn..ehhnn” desah fanny mewarnai persetubuhan paksa tapi nikmat ini.

“enak ya cantik ngentot itu?” tanyaku menggoda, sambil kulihat fanny langsung mengigit bibir bawahnya tersadar akan desahannya yang erotis berusaha menahan desahan itu keluar ari mulutnya yang mungil…

“jangan ditahan-tahan dong cantik, suara kami sexy banget lowh…” Ku arahkan jariku ke klitorisnya dan ku stimulasi clitorisnya itu, langsung saja ia bereaksi
“ahhnnn…ahnnn…ahhnnn” desah fanny tak bisa tertahankan lagi sudah payudaranya aku servis, memeknya sedang kurojok-rojok dengan kontolku, klitorisnya kini ku permainkan juga, tidak mungkin dia tahan apalagi dia masih sangat tidak berpengalaman dalam hubungan badan…sangat mudah mempermainkan nafsu dan menghilangkan akal sehatnya.

Capek aku menggerakkan pantatku naik turun untuk mengenjoti gadis cantik ini, aku pun memposisikan kakinya dari berlutut menjadi berjongkok di atas badanku…Lalu aku pun sengaja berhenti bergerak, ingin melihat bagaimana reaksinya. Kali ini fanny tersadar dan memandang mataku malu-malu seakan bertanya dalam-dalam kenapa aku berhenti memompa badannya…

Kujawab kegelisahannya itu “Cantik gantian ya, abang capek nih…kamu yang gerakin ya, nih kamu kayak orang jongkok bangun aja”. Pertama dia terlihat ragu-ragu untuk bergerak, malu karena kalau dia bergerak berarti ini sudah bukan perkosaan yang hanya dinikmati oleh sepihak saja melainkan sudah menjadi persetubuhan yang dinikmati oleh kedua belah pihak. Adat ketimuran dan kepolosannya mendorong dia agar tidak bergerak dan menuruti hawa nafsunya, dia dilema antara menuruti nafsu atau mempertahankan harga dirinya yang sudah hancur itu. Tetapi seluruh insting naluri kewanitaanya sudah mendobrak segala batasan itu.

“ehhnn…” Desahan fanny keluar, ketika dia mendorong kakinya untuk mengangkat badannya menjauhi kontolku yang tadi tertancap dalam di dalam lubang kewanitaannya.

“akhh…zlebb…plook”

Fanny menurunkan pantatnya kembali menjemput setengah kontolku yang tadi sudah keluar dan kembali masuk kedalam lubang kenikmatannya. “Hahaha sudah tidak tahan lagi rupanya, memang gadis sepolos apapun kalau sudah menikmati ngentot sampai orgasme pasti ketagihan”

“ehnn…plook..ehhnn..plook..akhh” berulang kali naik turun kontol ini keluar masuk memeknya, dia sudah makin ahli menggerakkan kakinya terkadang ia sengaja sedikit ia tekuk badannya ketika turun kebawah agar kontol ku dapat mengenai G-spotnya, mungkin ia tidak tahu apa itu tetapi secara naluri tubuhnya tau dimana tempat-tempat yang nikmat untuk kontol ini tusuk dan ransang. Tidak terasa sudah hampir 15 menit Fanny ngentot dengan gaya woman on top, dan sudah dua kali fanny mengejang hebat dan berorgasme dengan penisku masih di dalam memeknya. Persis seperti ketika pertama, setiap kali orgasme ia akan dengan sengaja menancapkan kontol ini dalam-dalam sampai mulut rahimnya dan lalu otot-otot memeknya akan membetot kontol ini dengan keras, sampai gelombang orgasmenya selesai.

Lama kelamaan akupun sudah semakin tidak tahan, sudah cukup lama aku menahan agar tidak muncrat…untung dia beberapa kali tadi sempat berhenti sejenak ketika orgasme sehingga aku dapat beristirahat sejenak dari kenikmatan luar biasa yang di suguhkan oleh memek belianya ini. Sekarang giliranku mengambil alih, aku rebahkan dia dan kuangkat kakinya dan kulingkarkan di pinggangku.

“akhh…akhh…akkhh…canttik…akhh… enak banget memekk…kamuu…akhh…akhhh…” aku mengentoti dia dengan tempo cepat, fanny sedikit kaget melihat aku tiba-tiba aktif kembali padahal daritadi dia yang kuberikan kendali dalam persetubuhan ini.

Secara naluri dia kembali merasakan ketakutan, karena kontrol permainan kembali dipegang diriku. Dan mungkin secara naluri juga dia tahu bahwa sebentar lagi rahimnya akan di hamili paksa oleh pasukan sperma dari seorang bapak tukang sampah tua.

“ehhnn..ehnn…ehhnn…ohh…ohhh..enaaak…akkhh” fanny tidak sadar melenguh dan berkata enak.

“akhh…akhh..enaak…kan akkhh…akhh…cantik?” Aku bertanya kepadanya ditengah deru gelombang kenikmatan yang semakin mendekat.

“yaa..ehhnn..ehnn..okkhh..ehnn..ehnn” ia menjawab seadanya, tidak berani memandangku ketika menjawab.

“akkhhh….dikitt…lagi…akhh…akhhh…aku HAMILIN KAMU…KITA ENAK BARENGG!” erang aku, mendekati puncak kenikmatan ini

“Janggaann Di Dalemm AKhh…Akkhh..Akkhh…jaanggaaan…Akhhh..Akhh..Minggir…keluariinn..jangann di dalamm..” Fanny menendang-nendang badanku dengan berusaha mendorong badanku agar penisku tercabut dari memeknya, dan tidak memuncratkan pasukan kecilku di lubang memeknya. hampir saja tercabut penisku itu karena usahanya.

Tapi apa daya, tenaga seorang gadis 18 tahun yang sudah kelelahan harus melawan tenaga pria yang sedang di puncak kenikmatan, aku tahan bahunya dan kutarik roknya agar kontolku semakin tertancap dalam sampai mendekati mulut rahimnya. Fanny tertarik ke bawah dan mengerang ketika dirasakannya penis ini kembali mentok di dalam lubang memeknya.

“akkhhhh…GUAA HAMILIINN LUW LONTEEEE….” erang aku seraya memuntahkan peju di memeknya

“akhhhh…crott crott crottt” melesat kencang semburan mani bapak tukang sampah ini, mengisi lubang kemaluan gadis belia 18 tahun bernama fanny ini.

“Tidaaaaakkkkkk Akhhhhhhh…akkhhh” fanny mengerang, menyadari peju bapak ini keluar di dalam lubang kemaluannya, dan siap membuahi sel telur miliknya. Yang berarti sebentar lagi mungkin saja ia akan menjadi seorang ibu. Fanny langsung menangis sesengukan menyadari hal itu.

Akupun rebah ngos-ngosan di atas badannya, sambil kontol ini beberapa kali masih memuntahkan pejunya di dalam lubang memek fanny. “ehhnn ehhnn…huhuhu” desah fanny ditengah tangisnya, merasakan sembuaran peju panas memenuhi memeknya dan mengalir menuju rahimnya

Sungguh banyak sekali mani yang keluar, rasanya tidak habis-habisnya kontol bapak ini memuntahkan sperma ke tubuh gadis belia ini. Mungkin karena bapak ini sudah lama ga pernah ngentot Hahaha,bisa beneran hamil nih anak orang.

pelan pelan kontol ini mulai mengecil dan kutarik keluar dari memeknya fanny…

Darah mens beserta peju perlahan mengalir keluar, kembali membasahi sprei ranjang orang tuanya ini…Fanny masih sesengukan menangisi kesuciannya yang sudah terenggut, dan kemungkinan kalau aku sudah menghamili dirinya. Tetapi hal yang paling ia tangisi mungkin kenyataan bahwa ia tadi sempat menikmati persetubuhan ini.

Kubiarkan dia menenangkan dirinya terlebih dahulu, kubangkit berdiri mencari celana dalam fanny yang tadi kulempar, kutemukan CDnya terjatuh di dekat meja kerja ayahnya tepat di depan foto ibu dan ayahnya, ironis sekali hehehe…kuambil CDnya yang berwarna hijau itu, ditengah cd itu masih menempel softex yang tadi dipakainya…masih cukup bersih karena sepertinya baru diganti olehnya, akupun mengelap darah dan peju yang menempel di kontolku menggunakan softexnya itu lalu kulemparkan ke ranjang agar fanny dapat kembali memakainya nanti.

Kuberjalan lagi ke meja sebelah ranjang dan mematikan rekaman video smartphone miliknya, aku coba melihat adegan apa saja yang terekam..ternyata dari sudut ini semua adegan dapat terlihat jelas, bahkan ketika aku memperawani dirinya yang sambil memberontak itu. Akan kusimpan handphone ini sebagai kenang-kenangan akan kedashyatan memeknya.

Fanny masih terkapar tidak berdaya di ranjang, masih sesengukan sambil sesekali memegangi memeknya yang berdarah dan berpeju seperti berusaha mengorek keluar setiap peju yang ada di dalam memeknya, tetapi dia masih takut untuk memasukan jari ke dalam lubang itu. Kudiamkan dia dan kulihat di hapenya aku melihat-lihat foto-foto di hapenya, dari sejak awalnya aku ingin mencari calon korbanku selanjutnya dari foto-foto yang ia miliki, gadis secantik ini pasti memiliki teman yang tidak kalah cantiknya.

Aku melihat teman dekat ada empat orang, dan semuanya cantik cantik seperti fanny…sepertinya mereka teman dari kecil.

Akan kugunakan fanny untuk mendekati mereka, jika fanny tidak mau berkerjasama akan kuancam akan menyebarkan video persetubuhan tadi.

Sambil aku masih melihat-lihat hapenya dan merencanakan ide jahat kedepannya, fanny mulai berusaha bangkit tapi masih menahan sakit di selangkangannya. Kali ini ia sudah terduduk tapi masih menangis di tepi ranjang.

Aku berjalan kearahnya sambil kubawakan celana dalamnya yang tadi. Ku kaitkan di kaki kiri dan kanannya

“hukk hukk terbalik pakk” fanny berkata-kata dengan lirih

“Terbalik apa cantik?” tanyaku.

“Softexnya kebalik huhuhu…yang lebih panjang seharusnya di belakang..” jawab fanny

aku pun baru mengerti dan kubalik softexnya dan kurekatkan kembali di celana dalamnya, kusuruh dia berdiri agar lebih mudah kupaikan kembali celana dalamnya, awalnya dia ragu-ragu tetapi sejenak kemudian dia berdiri setelah kubantu berdiri walaupun dengan masih menahan sakit di selangkangannya.

Spermaku dan darah mensnya mengalir melalui pahanya ke lantai ketika ia berdiri…sungguh pemandangan yang indah, melihat darah keperawanan dan mensnya yang merah menyala mengalir pelan membasahi pahanya yang putih bersih itu dan jatuh ke lantai keramik.

Ia tahu aku terpana melihat pemandangan erotis dan menggoda dari memeknya yang tepat di depan wajahku. Ia langsung cepat-cepat menarik Celana Dalamnya ke atas untuk menutup pandangan bejatku di memeknya yang berdarah itu. Fanny tertatih-tatih berjalan menuju kamar mandi sambil membetulkan rok dan Branya yang dari tadi tersingkap mempertontonkan payudaranya. Sebelum masuk kedalam kamar mandi ia berkata

“Bapak Jahat…bapak tega lakuin ini semua, bapak lebih rendah dari binatang” “kalau aku hamil bagaimana, bapak mau tanggung jawab?” tanya fanny sambil sesengukan.

“Bapak sih mau tanggung jawab non hehehehe…kapan lagi bisa nikah sama memek yang bisa empot ayam, cantik dan anak orang kaya lagi hahahaha” jawabku dengan terbahak-bahak.

Fanny terdiam mendengar jawabanku, menahan amarah karena tahu dia sudah tidak bisa apa-apa.

“Cantikk kamu kan lagi mens, memangnya bisa hamil kalau lagi dapet, sel telur kamu kan lagi keluar sama darah mens kamu?” “Daripada kamu pusing-pusing lebih baik kamu bersihkan badan kamu dan ruangan ini sebelum orang tuamu kembali… atau mau bapak mandiin kamu , enak loh mandi bareng hahaha?”

Fanny tidak menjawab, mukanya menunjukan bahwa dia jijik membayangkan aku mendekati dan mandi bersama dengan dia. Tetapi dia terlihat sedikit lebih lega dengan yang kukatakan barusan kalau dia tidak akan hamil ketika berhubungan badan ketika sedang mens, padahal belum tentu hahaha dasar gadis cantik tapi bodoh…

Sambil ia mandi aku menonton berita di TV layar datar, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka dan fanny melongokkan kepalanya, dia terlihat malu-malu ingin mengatakan sesuatu

Akhirnya ia memberanikan diri dan berkata.

“Pak tolong ambilin aku softex yang tadi bapak ketemu di lemari mami dong?”

“Yang ini kan non?” aku angkat bungkusan softex yang tadi kutemukan

“nih non…cukup pake ini, ga mau pake ini aja hahahaa?” aku menunjuk kontolku sebagai ganti softex…

Brakkk…Fanny langsung membanting pintu setelah dia mengambil softex dari tanganku.

Cukup lama dia membersihkan dirinya sampai aku nyaris tertidur, ketika dia selesai mandi dia keluar dan kucium wangi sampo dan sabun mahal dari tubuh dan rambutnya, menggodaku kejantananku untuk kembali mencicipi tubuhnya yang belia dan mungil itu. Kubergerak mendekati dirinya, bersiap menerkam dirinya yang sedang membersihkan noda darah mens di rok’nya.

tiba-tiba kudengar di bawah, ada pintu yang dibuka “Klekk…jreek”

Aku langsung buru-buru membekapmulut fanny.

“Awas kamu kalau berani berteriak akan aku bunuh keluarga kamu, lalu aku sebarkan video ini ke internet” ancam aku

Fanny mengangguk pelan mengerti ancamanku serius. Aku bersembunyi di dalam kamar mandi.

Fanny langsung menarik sprei yang sudah ternoda darah dan cairan bekas pertempuran kami. terdengar suara “Ci…..” “Cii…kamu dimana?”

Sepertinya itu suara adiknya, dan pelan-pelan mulai berjalan mendekat. Aku lupa mematikan televisi, jadi dia pasti tau bahwa cicinya ada di kamar ini.

“Jekleekk” Pintu terbuka

“Cici lagi apa?” adiknya bertanya

“loh kq lagi pegangin seprai ranjang papi mami?”

“Ohh ga ini tadi cici liat agak kotor,jadi cici ganti aja”

“Cici koq ga kuliah, lagian mata cici koq bengkak abis nangis ya? kenapa ci cerita sini sama aku”

“Ouww ga apa-apa koq lin, lagi ga enak badan aja nih. ini gara-gara flu trus juga lagi M nih” jawab fanny sekenanya ke adiknya caroline.

“Kamu koq pulang jam segini lin ga les balet kamu?” tanya fanny ke caroline, “ini lagi mau pergi, tadi sepatu aku ketinggalan dirumah” jawab carolibe

“ouw gitu yaudah pergi gih buruan, nanti telat lowh”…”oke cepet sembuh ya kakak ku yang cantik byeee” Caroline meningalkan kamar dan kudengar pintu gerbang terbuka dan menutup kembali menandakan adiknya telah berangkat pergi.

hihi cantik juga adiknya lebih cantik dari yang difoto bahkan, daritadi aku mengintip mereka dari lubang ventilasi. Adiknya tadi masih mengenakan baju putih Biru tua SMP berarti…hmmm sepertinya sudah cukup ranum untuk dinikmati.

Aku pun keluar dari kamar mandi lalu, mendekati fanny sambil mengecup keningnya…

“Sampai ketemu lagi ya cantik, hape ini bapak yang bawa hehehe”

“Makasih ya untuk tubuh kamu yang luar biasa ini hehehe, jarang-jarang bapak nemu gadis cantik jago ngentot kayak kamu” kata-kataku membuat kuping dan pipi fanny memerah antara menahan malu dan emosi, dan hanya menitikkan air mata kegetiran.

“oh ya bapak ambil kunci rumah kamu ya, nanti bilang saja hape dan kunci kamu hilang di jalan hehehe”

“Byee canttiilkk..mmuaahh” Aku memberikan ucapan selamat tinggal, tetapi fanny jijik melihat aku dan membuang muka.

Aku kembali ke rumah bapak ini dengan perasaan puas telah memperawani gadis perawan cantik yang sedang datang bulan, tapi apakah ini cukup????

Tentu saja tidak…dan tidak pernah akan cukup….