Cerita Sex Merengkuh Nikmat Dengan Ibu Temanku

Cerita Sex ini berjudul “Cerita Sex Merengkuh Nikmat Dengan Ibu Temanku” Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Jaanda,Jilbab,Terbaru 2020.

Ceritasexindo – Namaku Edy Wahyu Aji, usiaku 19 tahun, dan saat ini aku kuliah di sebuah Universitas Swasta terkenal di Jakarta, Aku berasal dari keluarga yang broken home, orangtuaku bercerai sejak aku masih berumur 7 tahun.

Saat ini aku tinggal bersama ayahku, ringkas cerita ayahku terlibat masalah di luar negeri. Dan itu memaksa ayahku untuk segera terbang ke luar negeri, lalu akupun disuruh tinggal di rumah temanku yang orangtuanya juga sudah akrab sama ayahku. Aku berteman dengan temanku ini dari kecil, sekarang dia kuliah di Malang. Sebulan sekali dia baru pulang. Di rumahnya hanya ada aku, ibu temanku dan satu pembantu cewek yang bodynya lumayan juga.

Tante Eni nama dari ibu temanku, orangnya sangat seksi dan wajahnya cantik meskipun usianya sudah kepala tiga. Hampir setiap hari aku melakukan coli akibat ga kuat menahan nafsu sex melihat keseksian dan kemolekan tubuh tante Eni.

Sudah hampir sebulan aku tinggal bersama mereka. Karena aku tak dapat terus-terusan menahan nafsuku yang semakin tinggi, akhirnya timbul pikiran nakalku untuk menyetubuhi tante Eni. Setiap tante Eni mandi, aku selalu mencari celah untuk mengintipnya. Sambil melihat tante Eni mandi, aku pun melakukan coli sampai air maniku berceceran di lantai tempatku mengintip.

Coli sudah menjadi kebiasaanku saat pagi hari. Terkadang aku tidak sempat membersihkan bekas air maniku karena takut tante Eni keburu keluar duluan dari kamar mandi. Aku tidak tahu apakah dia mengetahui atau tidak saat aku mengintipnya, tapi yang pasti sudah hampir sebulan ini masih aman.

Pagi itu tante Eni menyiapan sarapan untukku, aku duduk manis di meja makan menunggu sarapan tiba. Mbak Wati pembantu kami sudah berangkat belanja ke pasar. Kulihat tante Eni hanya memakai celana pendek yang super ketat , sedangkan bagian atasnya dia hanya memakai tanktop tanpa Bh, sehingga buah dadanya terlihat montok sekali.

Mungkin bagi dia berpakaian seperti itu sudah menjadi kebiasaan, karena biasanya seisi rumah hanya wanita. Tapi bagiku yang melihatnya membuat jantungku berdegup kencang dan darah mudaku pun mendesir. Apalagi sarapan yang kumakan kebanyakan menambah libido, sehingga birahiku pun semakin tinggi.

“Lho…itu celanamu kenapa Edy?” tanyanya.

Sialnya pada saat itu batang kontolku sedang tegang-tegangnya sampai terlihat dari luar celana. Saking kagetnya ditanya demikian, aku yang sedang memegangi gelas air putih pun tumpah, untung tidak pecah.

“Minumnya pelan-pelan dong Ed…” katanya sambil mendekatiku dan mengelap tumpahan air di bajuku.

Karena aku benar-benar sudah tak tahan lagi, Aku segera berdiri dan memeluknya serta menjilati lehernya. Waktu itu otakku sudah tertutup oleh nafsu birahi dan tak perduli apa-apa lagi.

“Edy hentikan, aku ini ibu temanmu mu..,” hanya itu yang dia katakan, tapi dia tak sedikitpun melawan, malah dia membiarkan aku yang mencoba membuka tanktonya sehingga buah dadanya yang indah terlihat dengan jelas.

Akupun mulai menggerayangi seluruh tubuhnya, buah dadanya yang besar kuremas dengan penuh nafsu, putingnya kuhisap, kujilat dan kupilin lembut.

Semua daerah erotis lainnya pun segera kunikmati seperti dadanya, ketiak, sampai akhirnya aku terduduk mengarah persis di celana pendek ketatnya. Kutarik celana itu dan tenyata dia juga tak memakai Cd. Terlihat gundukan memek yang di tumbuhi bulu yang cukup lebat sudah dibanjiri oleh cairan lendir. Langsung saja aku melakuan oral seks di liang memek ibu temanku. Terciumlah bau khas wanita yang sebenarnya kurang sedap, tapi bau itu merupakan bau terindah yang pernah kucium dikarenakan nafsuku sudah memuncak.

Lidahku menciumi permukaan memeknya, menari-nari di daerah paling sensitifnya, tubuh tante Eni menggeliat hebat seperti kesetrum.

“Sudah donk Ed, geli nih…” katanya manja,tapi tangannya terus menekan kepalaku sampai tenggelam di selangkangannya.

Saat lidahku menari-nari di klitorisnya dengan lembut, tidak lama kemudian tubuh tante Eni mengejang dengan hebat diiringi dengan teriakan dan desahan agak keras. Aku tak mempedulikan teriakan itu, dan terus menjilati memeknya yang memuncratkan air mani kental saat dia mencapai orgasme tadi. Kujilati semua cairan yang keluar, meskipun rasanya sedikit aneh.

Telihat tante Eni sangat lemas, dia melepaskan kepalaku dan duduk di kursi makan. Tanpa menunggu lama akupun segera berdiri dan lepas semua pakaianku. Tante Eni tersenyum saat melihat batang kontolku yang berdiri tegak dan besar dengan panjang kira-kira 15 cm dan berdiameter 4 cm. Ketika aku mendekat, tante Eni langsung mendorongku hingga aku terduduk di kursi makan.

Kukira dia menolak dan akan marah padaku, tapi malah sebaliknya, dia segera berlutut mengarah ke batang kontolku. Mulutnya begitu dekat ke kontolku tetapi dia cuma diam dan memandanginya saja. Aku yang sudah tak tahan segera mendorong kepalanya menuju batang kontolku.

Tante Eni langsung mengulum kontolku dengan penuh nafsu. Hal itu terlihat dari cara dia mengulum kontolku dengan liar dan ganas. Serta tangannya mengocok pangkal kontolku. Kubelai rambutnya dan kurasakan kenikmatan yang luar biasa, tak terkira dan tidak dapat kulukiskan dengan kata-kata. Sampai pada akhirnya aku merasa sudah tidak tahan lagi, seluruh air maniku menyemprot di dalam mulut tante Eni.

Lantas dia memutahkannya, dia membersihkan sisa-sisa air maniku yang menetes di batang kontolku dengan lidahnya. Melihat batang kontolku yang masih tegang, dia segera naik ke pangkuanku dan membimbing kontolku untuk masuk ke lubang memeknya. Dan tenggelamlah seluruh batang kontolku di memeknya. Gila… rasanya sungguh luar biasa sekali. Meskipun aku sering jajan, tapi kuakui lubang memek dari tante Eni ini sungguh luar biasa dibanding lainnya.

Dengan semangat tante Eni menggenjot naik turun kontolku sambil memeluk kepalaku sehingga mulutku berada persis di depan belahan buah dadanya. Hal itu kumanfaatkan untuk menikmati buah dadanya yang sangat montok.

Kira-kira 10 menit tante Eni menggenjot kontolku dan akhirnya dia meraih puncak ke nikmatan untuk yang kedua kalinya. Dia mengerang dan mendesah hebat penuh kenikmatan. Sampai-sampai aku dibuat kewalahan dengan goyangan dan genjotanya yang ganas dan liar itu. Tak lama kemudian muncratlah air maniku untuk yang kedua kalinya.Seluruh air maniku muncrat ke dalam memeknya.

Setelahnya kami pun lalu berciuman dengan mesra. Kemudian tanpa sepatah kata, dia langsung menuju kamar mandi dan membersihkan badannya.

Akupun lantas sadar, kalau aku baru saja menyetubuhi ibu dari temanku sendiri. Dengan rasa bersalah akupun segera berbenah dan berangkat kuliah. Dan setelah kejadian tadi aku menjadi bingung apa yang akan aku lakukan jika bertemu dengan tante Eni lagi.