Cerita Sex Hilangnya Keperawananku Saat Aku PKL

Cerita Sex ini berjudul “Cerita Sex Hilangnya Keperawananku Saat Aku PKL” Cerita Dewasa,Cerita Hot,Cerita Sex Panas,Cerita Sex Bokep,Kisah Seks,Kisah Mesum,Cerita Sex Tante,Cerita Sex Sedarah,Cerita Sex Janda,Jilbab,Terbaru 2020.

Ceritasexindo – Ini yaitu betul-betul cerita riil yang hingga saat ini tidak sempat saya lupakan. Momen ini berlangsung sekitaran bln. September serta yang disebut pengalaman pertama waktu keperjakaan saya hilang. Terlebih dulu, saya perkenalkan diri, saat itu saya ber umur 27 th., masih tetap single lah, bukannya tidak laris lho namun memanglah saya masih tetap menginginkan bebas.

Narasi Sex Indonesia Kata orang, muka saya cukup ganteng dengan tubuh atletis. Bekerja di satu lembaga pemerintah di kota Surabaya. Bekerja pada Sisi Sekretariat yang mengurus surat-surat masuk serta mencatat semua kepentingan dinas atasan (sektretaris), juga mengetik surat-surat, karna memanglah saya cukup trampil dalam pemakaian computer yang kadang-kadang berikan pelajaran tentang pengoperasian computer diluar kantor. Seperti umumnya, satu lembaga pemerintah senantiasa ada siswa-siswi yang lakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang memanglah adalah sisi dari kurikulum yang perlu ditempuh oleh tiap-tiap murid.
Pagi itu sekitaran jam 09 : 00 saya tengah mengetik satu nota untuk di kirim ke satu lembaga beda, mendadak saya didatangi oleh 3 siswi lengkap dengan seragam sekolahnya.
“Selamat pagi, Pak! ” sapa mereka dengan kompak serta ramah.
“Pagi.., ada yang dapat saya bantu? ” jawab saya dengan ramahnya.
“Begini Pak.., kami menginginkan menyakan apakah disini masih tetap terima anak sekolah untuk PKL? ”
“Oooh.. kalian dari sekolah mana? ” bertanya saya.
“Saya dari SMK X pak.. serta ini surat permintaan kami dari sekolah. ”, kata mereka sembari menyerahkan surat permintaan pada saya.
Lantas saya baca, disana tertulis beberapa nama mereka, sesudah usai saya memandang mereka satu persatu.
“Coba, saya menginginkan tahu beberapa nama kalian serta keterampilan apa yang kalian punyai? ” bertanya saya sok pandai.
“Nama saya Devi Pak, yang ini Desy serta yang itu Susy Pak.. ”, mereka juga menerangkan kalau mereka dapat memakai computer meskipun belum juga trampil, karna di sekolahnya diberi keterampilan computer.
Si Devi mempunyai postur badan yang agak kurus dengan bentuk muka bulat serta mempunyai bentuk payudara yang nyaris rata dengan dadanya. Si Desy agak gemuk serta pendek namun mempunyai payudara yang besar, serta yang satu ini mempunyai postur badan yang agak tinggi dari beberapa rekannya, begitu cantik serta sexy seperti bintang mega sinetron dengan bulu-bulu halus di tangannya, warna kulit kuning langsat dengan muka yang imut-imut serta bibir yang merah dan payudara yang montok, ukurandadanya 34B. Wah.. fikiran saya jadi kotor nih (maklum meskipun saya tidak sempat terkait tubuh, namun saya seringkali nonton BF). Biasanya mereka semuanya mempunyai muka yang cantik, kulit putih serta bersih.
“Begini ya adik-adik, kebetulan disini memanglah belumlah ada yang PKL, namun juga akan saya tanyakanlah pada atasan saya dahulu.. ”, kata saya,
“Nanti, satu minggu sekali lagi, tolong adik-adik ke sini untuk menanti jawaban. ” lanjut saya sembari tidak henti-hentinya memandangi muka mereka satu persatu. Sesudah berbasa-basi sedikit, pada akhirnya mereka pulang.
Saya menghadap atasan yang kebetulan tengah baca koran, maklum pegawai negeri kan populer dengan 4D (datang, duduk, diam serta uang). Sesudah bicara ala kandungannya, atasan saya menyepakati serta saya lah yang diminta berikan pekerjaan apa yang perlu mereka lakukan kelak.
“Tolong, kelak anda yang mengawasi serta berikan arahan pada mereka. ” kata atasan saya.
“Tapi janganlah diarahin yang ngga-ngga lho.. ” Saya agak bingung disebut sesuai sama itu.
“Maksud Ayah? ”
“Iya, barusan saya pernah saksikan, mereka cantik-cantik serta saya cermati mata anda ngga beberapa terlepas tuch. ”
“Ah, Ayah dapat saja, saya ngga ada maksud apa-apa, terkecuali dia ingin diapa-apain. ” kata saya sembari bercanda serta tertawa.
“Dasar anda.. ”, jawab atasan saya sembari ketawa.
Memanglah, meskipun dia atasan saya namun diantara kami tak ada batas, maklum atasan saya juga mata keranjang serta rahasia kalau dia seringkali main wanita telah adalah rahasia kami berdua.
Satu minggu lalu, mereka bertiga kembali pada kantor. Kemudian saya terangkan kalau mereka dapat PKL disini serta segera mulai bekerja. Kemudian Devi serta Desy saya tugaskan di bagian beda, sedang Susy, saya suruh menolong pekerjaan di ruang saya. Kebetulan ruang saya sendiri. Memanglah telah saya rancang demikian rupa supaya senantiasa bisa nikmati keindahan badan Susy yang waktu itu terlihat cantik serta sexy dengan rok yang agak ketat diatas lutut. Lantas saya mengantar Devi serta Desy ke ruang beda untuk menolong karyawan yang beda, sedang Susy saya suruh menanti di ruang saya. Kemudian saya kembali pada ruang.
“Apa yang perlu saya lakukan, Pak? ” bertanya Susy saat saya telah kembali.
“Kamu duduk dimuka computer serta tolong bantu saya mengetik sebagian nota. ” sambil memberi sebagian lembar kertas kerja pada nya.
“Dan tolong janganlah panggil saya Ayah, saya belum juga Bapak-bapak lho, panggil saja Mas Bimo. ” kata saya sembari bercanda.
“Baik Mas Bimo, namun tolong sampaikan saya mengetik, karna saya belum juga mahir memakai computer. ”
Saya mulai berikan arahan sedikit mengenai langkah mengetik sembari tidak henti-hentinya memandangi muka Susy tanpa ada sepengetahuannya. Saya berdiri di sebelahnya sembari nikmati. Sebentar-sebentar mengambil pandang ke arah payudaranya yang terlihat dari atas karna kerahnya agak terbuka sedikit. Terlihat sekali terlihat belahan payudaranya yang putih mulus tertutup bra warna coklat amuda. Terlebih ditambah dengan paha yang begitu sexy, mulus serta kuning langsat yang roknya naik ke atas saat duduk. Tanpa ada diakui, kemaluan saya berdiri tegak. Fikiran kotor saya keluar, bagaimana langkahnya untuk dapat nikmati keindahan badan anak SMK ini.
Di hari pertama ini, saya cuma dapat bertanya-tanya mengenai sekolah serta keluarganya serta kadang-kadang bercanda sembari nikmati keindahan badannya. Nyatanya Susy yaitu anak yang enak di ajak bicara serta cepat sesuaikan dengan lingkungan. Kadang-kadang saya sukai mengarahkan ke narasi yang porno-porno serta dia hanya tersipu malu. Sepanjang itu, saya juga berfikir bagaimana langkahnya untuk rasakan kesenangan badan Susy. Saya berencana untuk buat kiat, karna besok atasan saya juga akan dinas ke luar kota sekian hari hingga saya bebas berdua dengannya.
Pada hari ke-3, pagi-pagi Susy telah datang serta kebetulan atasan saya tengah dinas ke Bandung sepanjang 5 hari. Seperti umum, dia senantiasa bertanya apa yang dapat dia lakukan. Berikut peluang saya untuk melakukan gagasan yang telah disediakan dengan fikiran kotor saya, terlebih saat dia tengah duduk di kursi, tanpa ada diakui atau disengaja, duduknya agak mengangkang, hingga bisa tampak terang celana dalamnya yang berwarna putih diantara pahanya yang putih mulus.
“Gini saja Sus, kebetulan hari ini sepertinya kita sekali lagi ngga ada kerjaan.. bagaimana bila kita saksikan berita-berita di internet? ” kata saya mulai memancing.
“Kebetulan tuch Mas Bimo, tolong dong sekalian ajarin mengenai internet! ” pintanya, Nah kebetulan nih,
“Beres.. yuk kita masuk ke ruang atasan saya, karna internetnya berada di ruang bos saya. ”
“Ngga enak mas, kelak ketahuan Ayah. ”
“Kan Ayah sekali lagi dinas ke luar kota, lagian ngga ada yang berani masuk kok terkecuali saya. ” jawabku sembari sebentar-sebentar lihat celana dalamnya yang terselip diantara pahanya.
Benda pusaka saya telah tegang sekali, serta kelihatannya Susy pernah lihat ke arah celana saya yang telah beralih bentuk, namun cepat-cepat dialihkannya.
Narasi Seks Perawan Lantas kami berdua masuk ke ruang atasan saya sembari tutup, lantas menguncinya.
“Mas.. mengapa dikunci? ” bertanya Susy terasa tidak enak. “Sengaja.. agar beberapa orang menganggap kita tak ada didalam. Lagian kan kelak ganggu kita saja. ”
“Ih, Mas fikirannya kotor, awas ya bila beberapa macam sama Susy! ” tuturnya meneror namun dengan suara bercanda.
Lantas kami berdua tertawa, kelihatannya dia tidak berprasangka buruk bila saya menginginkan beberapa macam dengannya. Susy saya suruh duduk di kursi serta saya duduk di sampingnya, diatas sandaran kursi yang diduduki oleh Suzy. Seperti hari-hari terlebih dulu, saya bisa lihat dengan bebas paha serta payudara Susy tanpa ada sepengetahuannya. Supaya Susy tidak berprasangka buruk, saya mengajari langkah buka internet serta mulai langkah awal dengan melihat-lihat berita.
“Sus.. kamu paham.kamu mengerti ngga bila di internet kita dapat lihat narasi serta gambar-gambar porno? ” bertanya saya mulai menempatkan kiat.
“Tahu sich dari rekan-rekan, namun saya ngga sempat saksikan karna memanglah tidak paham langkah memakai internet.. namun bila saksikan gambar gituan dari majalah sich sempat. ” tuturnya malu-malu.
“Nah ya.. anak kecil telah ngeliat yang beberapa macam. ” kata saya bercanda sembari memegang pundaknya serta dia diam saja sembari tertawa malu-malu.
“Kalau saya lihatin beberapa narasi serta gambar porno di internet ingin ngga? ” pinta saya.
“Mau sich, namun janganlah dibilangin ke rekan-rekan Susy ya mas..! Kan malu. ”
“Percaya deh, saya ngga bakalan nyeritain ke rekan-rekan anda. ”
Saya mulai buka narasi porno di sumbercerita. com
Susy mulai membacanya dengan penuh perhatian. Lama-lama, saya juga lihat muka Susy agak beralih serta sedikit gemetar dan agak menegang tandanya dia mulai terangsang, saya dengan perlahan mulai meraba pundaknya. Berniat saya kerjakan dengan perlahan-lahan untuk memberi rangsangan serta supaya janganlah berkesan saya menginginkan ambil peluang. Kelihatannya mulai berhasil karna dia diam saja. Sedang kemaluan saya yang telah tegang jadi makin tegang. Sesudah Susy membaca sebagian narasi lantas saya bukakan gambar-gambar porno.
“Iiih.. gambarnya fulgar banget Mas.. ”.
“Itu sich belum juga seberapa, karna cuma gambar doang.. ” kata saya mulai memancing.
“Kalau anda ingin, saya miliki film-nya. ” lanjut saya.
“Ngga ah, saya takut ketahuan orang. ”, kelihatannya dia masih tetap takut bila ada orang yang lain masuk.
“Percaya deh sama saya, lagian hanya film, terkecuali bila kita yang begituan. ”
“Nah kan Mas Bimo mulai nakal.. ”, tuturnya dengan suara menggoda serta buat fikiran saya makin jorok saja serta kamipun berdua tertawa.
Saya lalu buka VCD porno yang memanglah berniat telah saya sediakan didalam CD Room komputer
Saya mulai memutarnya serta sebagian waktu tampak adegan seseorang wanita tengah mengulum kemaluan dua orang negro. Sedang kemaluan si wanita di masuki dari belakang oleh seseorang pemuda bule. Susy terlihat diam saja tanpa ada berkedip, jadi tempat duduknya mulai telah tidak tenang.
“Kamu sempat saksikan film ginian ngga Sus.. ” tanyaku padanya
“Belum sempat Mas, hanya gambar-gambar di majalah saja” jawabnya dengan nada agak gemetar. Kelihatannya dia mulai terangsang dengan adegan-adengan film itu.
“Kalau gitu saya matiin saja, ya Sus? Kelak anda geram sekali lagi.. ” kataku pura-pura sok suci namun masih tetap mengelus-ngelus pundaknya.
“Aah ngga apa-apa kok Mas, sekalian buat pelajaran, namun Susy janganlah dimacem-macemin, ya Mas? ” dia khawatir
“Iya.. iya.. ” kataku untuk menyakinkan, walau sebenarnya dalam hati, si otong telah tidak tahan.
Dengan perlahan tangan saya mulai memegang serta mengelus tangannya, dia diam saja serta tak ada sinyal tanda penolakan. Yang anehnya, dia diam saja saat saya merapatkan duduknya serta saya pegang tangannya yang berbulu halus serta saya simpan diatas pahasaya. Matanya tetaplah tertuju pada adegan film serta suaranya memanglah berniat saya bikin agak keras terdengar supaya lebih nafsu menontonnya. Terdengar nada rintihan serta erangan dari di wanita, saat kemaluannya di sodok-sodok oleh si negro dengan kemaluan yang begitu besar serta panjang, sedang mulutnya dengan lahap mengulum batang kemaluan si Bule. Saat ini Susy makin tidak tenang duduknya serta terdengar nafasnya agak berat bertanda nafsunya tengah naik. Peluang ini tidak saya sia-siakan. Tangan Susy tetaplah ada diatas paha saya, lantas tangan kiri saya mulai beraksi membelai rambutnya, selalu ke arah lehernya yang tahap. Susy terlihat menggelinjang saat lehernya saya raba.
“Acchh.. Mas bimo, janganlah, Susy merinding nih.. ” tuturnya dengan suara mendesah buat saya makin bernafsu.
Saya tetaplah tidak perduli karna dia juga tidak menepis tangan saya, jadi agak meremas paha saya. Tangan kiri saya juga tidak diam, saya remas-remas tangan kanan Susy serta berniat saya simpan pas diatas kemaluan saya.
“Sus, anda cantik deh, seperti bintang film itu” kata saya mulai merayu.
“Masa sich Mas? ” kelihatannya dia terbuai dengan rayuan saya. Basic anak masih tetap 17 th..
“Bener tuch, masa saya bohong, terlebih payudaranya kelihatannya sama yang di film. ”
“Ih.. Mas bimo dapat aja” tuturnya malu-malu.
Adegan film bertukar narasi dimana seseorang wanita mengulum 2 batang kemaluan serta kemaluan wanita itu tengah dijilati oleh lelaki beda. Tangan susy makin keras memegang paha serta tangan saya.
“Kamu terangsang ngga Sus? ” tanyaku memancing. Dia melihat ke arah saya lantas tersenyum malu, wah.. berwajah terlihat kemerahan serta bibirnya tampak basah, terlebih di lebih wangi parfum yang di pakainya.
“Kalau Mas, terangsang ngga? ” dia balik ajukan pertanyaan.
“Terus jelas, saya sich terangsang, ditambah sekali lagi nonton sama anda yang betul-betul cantik ” bujuk saya, serta dia cuma tertawa kecil.
“Saya juga sepertinya terangsang Mas, ” tuturnya tanpa ada malu-malu.
Lihat kondisi ini, tangan saya mulai meraba ke arah beda. Perlahan saya tujukan tangan kanan saya ke arah payudaranya dari luar baju seragam sekolahnya. Sedang tangan kiri, saya jatuhkan ke atas pahanya serta saya raba pahanya dengan penuh perasaan. Susy makin menggelinjang keenakan. Mulus sekali tanpa ada cacat serta pahanya agak merenggang sedikit.
“Aaahh, janganlah Mas, Susy takut, Susy belum juga sempat beginian, kelak ada orang masuk mass.. oohh.. ” tuturnya sembari tangan kanannya memegang serta meremas tangan kanan saya yang ada diatas pahanya yang tengah saya raba, sedang tangan kirinya memegang sandaran kursi. Merasa sekali kalau Susy juga terangsang karena saya perlakukan sesuai sama itu, terlebih ditambah dengan adegan film siswi anak sekolah Jepang yang dimasuki vaginanya dari belakang oleh seseorang gurunya di ruang kelas
Saya yang telah tidak tahan sekali lagi, tidak perduli dengan kalimat yang disampaikan Susy. Karna saya ketahui kalau dia sesungguhnya juga menginginkan menikmatinya. Tangan kanan saya semakin meremas-meremas payudara samping kanannya.
“Oohh Maass.. jaangaan Maas.. ohh.. ” Susy makin mendesah.
Tubuh Susy semakin menggelinjang serta dia rapatkan tubuh dan kepalanya ke dada saya. Tangan kiri saya geser untuk meraba berwajah yang begitu cantik serta manis. Turun ke leher selalu turun ke bawah serta buka dua kancing seragamnya. Tampak gundukan belahan payudaranya yang putih serta mengencang dibalik BH-nya. Tangan saya bermain di sekitaran belahan dadanya samping kiri, saya remas-remas lantas geser ke payudaranya yang samping kanan.
“Ooohh.. Maas Bimoo.. oohh.. jaangaann.. mmhh.. ” saya makin bernafsu mendengar nada rintihannya menahan birahi yang naik-turun.
Dadanya makin bergetar serta membusung saat saya makin meremas serta menarik BH-nya ke atas. Tampak putingnya yang kecil serta berwarna merah yang merasa mengeras. Tangan kanan saya yang mulai sejak barusan meraba pahanya, dengan perlahan masuk ke balik roknya yang terungkap serta meraba-raba celananya, yang saat saya pegang nyatanya telah basah.
“Ooohh.. Mass enakk.. teerruuss.. aahh.. ”
Kepala Susy mendongak menahan birahi yang telah makin meninggi. Tampak bibir merah membasah. Dengan spontan, saya cium bibirnya, nyatanya dibalas dengan buasnya oleh Susy. Lidah kami sama-sama mengulum serta saya tujukan lidah saya pada langit-langit bibirnya. Makin tidak menentu saja getaran tubuh Susy. Sembari berciuman saya pegang tangan kirinya yang diatas selangkangan serta saya suruh dia untuk meraba batang kejantanan saya yang telah menegang serta kencang dibalik celana panjang.
“Mmmhh.. mmhh.. ” saya tidak paham apa yang juga akan dia katakan karna mulutnya selalu saya kulum serta hisap. Selekasnya saya terlepas semuanya kancing seragamnya sembari tetaplah menciumi bibirnya. Tangan saya buka BH yang hubungannya ada dimuka, tampak payudaranya yang putih bersih serta besar serta perutnya yang putih tanpa ada cacat. Saya raba serta saya remas semua payudaranya. Hal semacam ini buat susy makin menggelinjang. Mendadak, Susy menarik diri dari ciuman saya.
“Mas.. janganlah diterusin, Susy ngga sempat melakukan perbuatan begini. ” kelihatannya dia sadar juga akan tindakannya.
Dia menutupi payudaranya dengan seragamnya. Lihat begini, perasaan saya kuatir, bebrapa janganlah dia tidak ingin melanjutkan. Walau sebenarnya saya tengah hot-hotnya berciuman serta meraba-raba badannya. Namun birahi saya yang tinggi sudah melupakan semuanya, saya mencari akal supaya Susy ingin melampiaskan birahi yang telah tiba ke ubun-ubun.
“Jangan takut Sus, kita kan ngga juga akan melakukan perbuatan jauh, saya hanya ingin rasakan keindahan badan anda. ”
“Tapi bukanlah begini langkahnya. ”
“Bukannya anda juga nikmati Sus? ”
“Iya, namun Susy takut bila hingga keterusan, Mas! ”
“Percaya deh, Mas akan tidak melakukan perbuatan ke arah sana. ” Susy terdiam serta memandangi muka saya, lantas saya membelai rambutnya. Saya tersenyum serta dia juga turut tersenyum. Kelihatannya dia yakin juga akan kalimat saya. Film sudah habis serta saya mematikan computer. Saya berdiri serta dengan mendadak, saya mengangkat badan Susy.
“Maass, Susy ingin dibawa kemana? ” dia berpegangan pada pundak saya.
Baju seragamnya terbuka sekali lagi serta terlihat payudaranya yang montok.
“Kita duduk di sofa saja. ” Saya angkat Susy serta saya pangku dia di sofa yang berada di dalam ruang bos.
“Sus anda cantik sekali.. ” bujuk saya serta dia cuma tersenyum malu.
“Boleh saya mencium bibir anda..? ” dia diam saja serta tersenyum sekali lagi. Makin cantik saja berwajah.
“Tapi janji ya Mas bimo ngga juga akan melakukan perbuatan seperti di film barusan? ”
“Iya saya janji” Susy terdiam lantas matanya terpejam.
Dengan spontan saya dekati berwajah lantas saya cium keningnya, selalu pipinya yang kiri serta kanan, kemudian saya cium bibirnya, nyatanya dia membalas. Saya masukan lidah saya kedalam rongga mulutnya.
Birahinya mulai bangkit sekali lagi. Susy membalas ciuman saya dengan ganas serta nafsunya melumat bibir serta lidah saya. Tangannya meremas-remas kepala serta pundak saya. Ciuman berjalan cukup lama sekitaran 20 menit. Berniat tangan saya tidak melakukan perbuatan lebih jauh supaya Susy yakin dahulu kalau saya akan tidak melakukan perbuatan jauh. Sesudah saya percaya Susy telah lupa, tangan saya mulai meraba perutnya yang sudah terbuka. Lantas perlahan naik ke payudaranya.
“Aaahh.. Mass teruuss.. ” desahnya. Nyatanya birahinya menaklukkan kekuatirannya. Dengan penuh kelembutan saya sentuh putingnya yang telah mengeras.
“Aaahh.. aahh.. mmhh.. ” saya makin tingkatkan kreativitas saya.
Putingnya saya pilin-pilin. Tubuh Susy menggelinjang keenakan, bibir saya turun ke bawah, saya jilati lehernya yang tahap.
“Ooouuhh Mass, teruuss, enaak Maass. ” Susy selalu mengeluh keenakan buat libido saya semakin bertambah.
Kemaluan saya merasa tegang sekali serta merasa sakit karna tertekan pantat Susy. Lantas saya rebahkan dia di sofa sembari tetaplah menciumi semua berwajah. Lantas saya jilati payudaranya samping kanan.
“Maass Bimoo.. ” Susy berteriak keenakan.
Saya jilati putingnya serta saya hisap dengan keras.
“Aahh.. oouhh.. terruuss oohh.. enaakk. ”
Terlihat putingnya makin memerah. Lantas gantian putingnya yang samping kiri saya hisap. Seperti bayi yang kehausan, saya menyedotputingnya makin keras. Susy semakin menggelinjang serta berteriak-teriak. Tangan kiri saya lantas mulai meraba pahanya, saya buka pahanya, selalu tangan saya meraba-raba ke atas serta ke arah selangkangannya. Jari saya menyentuh kemaluannya diatas celana dalam yang telah basah. Awalannya dia bilang
“Oouhh Maass jangaann.. ” namun kemuidan,
“Oouughh Maass terruuss.. ” Saya masukan jari tangan saya ke mulut Susy, lantas dihisapnya jari saya dengan penuh nafsu.
“Mmmhh.. ” mulut saya selalu tidak ada henti mengisap-hisap puting payudaranya dengan bertukaran.
Tangan saya selalu menekan-nekan kemaluan Susy. Sembari saya hisap, tangan kanan meremas-remas payudaranya, sedang tangan kiri, saya masukan jari telunjuk ke sela-sela celana dalamnya.
“Maass.. oohh.. janggaan oughh.. mmhh.. ” Susy selalu mendesah-desah.
Tangannya meremas-remas sofa. Sesudah senang meremas-remas payudaranya, saya pegang serta saya tuntun tangannya untuk memegang kemaluan saya yang telah tegang dibalik celana panjang. Tanggan Susy diam saja diatas celana saya, lantas tangannya saya dekap di kemaluan saya. Makin lama Susy mulai meremas-remas sendiri kemaluan saya.
“Oohh Sus.. enak Sus.. selalu Sus.. ” meskipun kaku mengelusnya namun merasa sangat nikmat. Jari tangan kiri saya juga selalu meraba kemaluannya, merasa bulu-bulu halus serta masih tetap tidak sering. Jari tangan saya pas ada diatas vaginanya yang sangatlah basah, saya tekan tangan saya serta jari telunjuk saya masukan perlahan untuk mencari clitorisnya.
Badan Susy makin menggelinjang, pantatnya naik turun.
“Maass, janganlah Maas.. Susy ngga kuat Maass.. ooughh.. aahh”
Saya ketahui Susy juga akan mendekati klimak sebab tangannya mencengkeram erat kemaluan saya.
“Maass.. aahh.. ” mendadak badan Susy mengejang hebat, badannya bergetar kuat, sinyal dia sudah menjangkau klimak.
Badannya segera lemas tidak berdaya, matanya terpejam. Saya kecup bibirnya dengan lembut, lantas matanya perlahan-lahan terbuka.
“Mas.. Susy sayang anda. ”
“Saya juga sayang anda Sus”
Kami seringkali mengerjakannya dari pagi sampai sore. Nyatanya Susy orang yang hiperseks serta mudah terangsang. Betul-betul kesenangan yang tidak ada tara, kami tidak sempat menyesali. Sesudah 2 minggu berlalu, mereka sudah usai PKL, hubungan kami tetaplah berlanjut sampai pada akhirnya, dia di jodohkan oleh orang tuanya.